Sabtu, 11 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Mengamuk, Rentetan Roket Grad Hantam Fasilitas Militer Israel Balas Kematian Dua Jurnalis

Hizbullah mengumumkan pelaksanaan tiga operasi terpisah terhadap situs militer Israel sebagai pembalasan atas terbunuhnya jurnalis Al-Mayadeen

HEZBOLLAH'S MEDIA OFFICE / AFP
Foto yang dirilis oleh Hizbullah tanggal 22 Juli 2017 memperlihatkan rudal darat yang ditembakkan ke arah Jurud Arsal. 

Hizbullah Ngamuk, Rentetan Roket Grad ke Fasilitas Militer Israel Balas Kematian Dua Jurnalis

TRIBUNNEWS.COM - Milisi perlawanan Lebanon, Hizbullah dilaporkan melancarkan serangkaian serangan ke wilayah dan fasilitas militer Israel sebagai respons pengeboman di wilayah teritorial mereka.

Terbaru pada Rabu (22/11/2023), Hizbullah menargetkan tim logistik Israel yang merenovasi situs militer Israel.

Beberapa laporan menyebut kalau serangan tersebut menyasar pabrik pengembangan Iron Dome Israel.

Baca juga: 4 Rudal Burkan Buatan Iran oleh Hizbullah Porak-porandakan Markas Divisi Galilea Tentara Israel

Hizbullah mengumumkan kalau serangan tersebut dilakukan sebagai pembalasan serangan Israel dan sebagai solidaritas terhadap rakyat Palestina serta milisi perlawanan mereka, Hamas di Gaza.

Pihak Hizbullah, menyatakan, mereka menargetkan tim logistik Israel yang sedang merenovasi situs militer al-Bayyad yang rusak di Blida.

Balas Kematian Jurnalis Al Mayadeen

Selasa (21/11/2023) kemarin, Hizbullah mengumumkan pelaksanaan tiga operasi terpisah terhadap situs militer Israel sebagai pembalasan atas terbunuhnya jurnalis Al-Mayadeen Farah Omar dan Rabih Me'mari yang dilakukan IDF pada hari itu.

Al-Mayadeen adalah kantor berita yang berbasis di Beirut, Lebanon dan memiliki jaringan di sebagian besar negara Arab, bersaing dengan Al-Jazeera dari Qatar dan Al Arabiya dari Saudi Arabia.

Hanya beberapa jam setelah para wartawan itu meninggal, Hizbullah pada pukul 14:25 menargetkan unit "Korps Perang". Unit ini terafiliasi intelijen militer Israel yang ditempatkan di sebuah rumah di pinggiran pemukiman Menara, Israel.

Serang Hizbullah ke unit ini dilakukan menggunakan dua peluru kendali.

Serangan dilaporkan langsung mengenai sasaran, mengakibatkan kematian dan cedera yang dikonfirmasi di antara pasukan Israel.

Baca juga: Israel Mau Usir Warga Palestina ke Sinai, IMF Rayu Mesir dengan Gepokan Duit Tambahan Utang

Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di atas truk militer yang dilengkapi dengan peluncur roket ganda di desa Aaramta, Lebanon Selatan. (ANWAR AMRO/AFP)
Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di atas truk militer yang dilengkapi dengan peluncur roket ganda di desa Aaramta, Lebanon Selatan. (ANWAR AMRO/AFP) (AFP/ANWAR AMRO)

Hizbullah lalu mengumumkan operasi lain pada pukul 15:45 sebagai tanggapan atas kematian Omar dan Me'mari.

Menggunakan peluru kendali, serangan Hizbullah ini menargetkan tentara Israel yang ditempatkan di dalam sebuah rumah di pemukiman "Avivim" dekat perbatasan Lebanon.

Hizbullah mengklaim kalau sasarannya terkena serangan langsung, dan mengonfirmasi adanya banyak korban jiwa.

"Pangkalan militer Israel "Beit Hillel" kemudian menjadi sasaran pada pukul 16:10 oleh rentetan roket Grad (Katyusha) sebagai tanggapan atas matinya jurnalis dan warga sipil, dan untuk mendukung Gaza dan Palestina," kata Hizbullah dalam pernyataan ketiga.

Pernyataan itu mengonfirmasi adanya serangan langsung yang mengakibatkan banyak korban jiwa di pihak Israel.

Baca juga: Israel Warning PBB, Bakal Ada Perang Besar-besaran Timur Tengah Gegara Rudal Hizbullah Buatan Iran

Selama 44 hari serangan Israel ke wiayah Gaza, sudah 48 jurnalis serta pekerja media meninggal dunia karena serangan tentara Israel.
Selama 44 hari serangan Israel ke wiayah Gaza, sudah 48 jurnalis serta pekerja media meninggal dunia karena serangan tentara Israel. (BNN Network)

Para Jurnalis Diserang Setelah Off-air

Koresponden Al Mayadeen, Farah Omar, dan juru kamera, Rabih Me'mari, terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di lokasi mereka di Tayr Harfa, Lebanon Selatan.

Kematian keduanya menandai episode baru dalam serangkaian panjang kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel.

Dua roket Israel diluncurkan ke lokasi mereka, yang mengakibatkan mereka langsung tewas.

Farah dan Rabih mengakhiri siaran langsung pada pukul 11 ​​pagi, memberikan informasi terkini tentang pemboman Israel terkini di Lebanon Selatan.

Dia dan rekan-rekannya menjadi sasaran segera setelah mereka menyelesaikan liputan mereka dan saat tidak mengudara (off-air).

(oln/*/almydn)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved