Jumat, 12 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kronologi Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata 4 Hari, Pengamat: Netanyahu Terjebak

Israel-Hamas sepakat melakukan gencatan senjata sementara selama empat hari. Pengamat menilai Netanyahu dalam kondisi terjebak.

AFP/HENRY NICHOLLS
Para pengunjuk rasa memegang plakat dan bendera sambil meneriakkan slogan-slogan dalam unjuk rasa mendukung warga Palestina, di luar Gedung Parlemen di pusat kota London pada 15 November 2023, untuk menuntut Anggota Parlemen memilih gencatan senjata di Gaza. Dengan dimediasi Qatar, pada 22 November 2023, Israel-Hamas telah sepakat melakukan gencatan senjata selama empat hari. 

TRIBUNNEWS.com - Israel dan Hamas setuju melakukan gencatan senjata selama empat hari, setelah eskalasi militer meningkat sejak 7 Oktober 2023.

Hingga 21 November 2023, setidaknya 14.100 warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas akibat serangan Israel.

Sementara itu, 33.000 orang terluka dan 6.800 lainnya masih hilang.

Jumlah tersebut belum termasuk korban tewas di Tepi Barat, yakni sebanyak 219 orang tewas dan lebih dari 2.750 korban luka.

Lalu, bagaimana kronologi tercapainya kesepakatan gencatan senjata?

Baca juga: Reaksi Dunia soal Gencatan Senjata Sementara Israel-Hamas hingga 7 Poin yang Disepakati

Pada 15 November 2023, muncul laporan dari Qatar yang menjadi mediator bahwa hampir terjadi kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk pembebasan 50 tawanan di Gaza dengan imbalan jeda tiga hari.

Lalu, pada Minggu (19/11/2023), Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan tantangan "kecil" dan "lebih logis" masih dalam proses negosiasi kesepakatan, dan proses itu "mengalami pasang surut".

Channel 12 Israel melaporkan kabinet perang Israel bertemu pada Minggu untuk membahas kelanjutan negosiasi.

Mereka juga memberi tahu Qatar bahwa mereka siap untuk mencapai kesepakatan.

Setelahnya, pada Senin (20/11/2023), Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengaku yakin kesepakatan untuk membebaskan para sandera sudah dekat.

Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa persyaratan kesepakatan belum final.

Pada hari yang sama, Presiden Palang Merah, Mirjana Spoljaric, bertemu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Doha, Qatar.

Mereka melakukan pembicaraan secara terpisah dengan pihak berwenang Qatar.

Sehari setelahnya, Selasa (21/11/2023), pejabat Hamas, Izzat al-Rishq, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kesepakatan telah didiskusikan selama berminggu-minggu, tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengulur waktu.

Al-Rishq menambahkan semua brigade perlawanan Palestina menyetujui kesepakatan tersebut lewat panggilan telepon.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan