Konflik Palestina Vs Israel
Kronologi Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata 4 Hari, Pengamat: Netanyahu Terjebak
Israel-Hamas sepakat melakukan gencatan senjata sementara selama empat hari. Pengamat menilai Netanyahu dalam kondisi terjebak.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.com - Israel dan Hamas setuju melakukan gencatan senjata selama empat hari, setelah eskalasi militer meningkat sejak 7 Oktober 2023.
Hingga 21 November 2023, setidaknya 14.100 warga Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas akibat serangan Israel.
Sementara itu, 33.000 orang terluka dan 6.800 lainnya masih hilang.
Jumlah tersebut belum termasuk korban tewas di Tepi Barat, yakni sebanyak 219 orang tewas dan lebih dari 2.750 korban luka.
Lalu, bagaimana kronologi tercapainya kesepakatan gencatan senjata?
Baca juga: Reaksi Dunia soal Gencatan Senjata Sementara Israel-Hamas hingga 7 Poin yang Disepakati
Pada 15 November 2023, muncul laporan dari Qatar yang menjadi mediator bahwa hampir terjadi kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk pembebasan 50 tawanan di Gaza dengan imbalan jeda tiga hari.
Lalu, pada Minggu (19/11/2023), Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengatakan tantangan "kecil" dan "lebih logis" masih dalam proses negosiasi kesepakatan, dan proses itu "mengalami pasang surut".
Channel 12 Israel melaporkan kabinet perang Israel bertemu pada Minggu untuk membahas kelanjutan negosiasi.
Mereka juga memberi tahu Qatar bahwa mereka siap untuk mencapai kesepakatan.
Setelahnya, pada Senin (20/11/2023), Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengaku yakin kesepakatan untuk membebaskan para sandera sudah dekat.
Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa persyaratan kesepakatan belum final.
Pada hari yang sama, Presiden Palang Merah, Mirjana Spoljaric, bertemu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Doha, Qatar.
Mereka melakukan pembicaraan secara terpisah dengan pihak berwenang Qatar.
Sehari setelahnya, Selasa (21/11/2023), pejabat Hamas, Izzat al-Rishq, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kesepakatan telah didiskusikan selama berminggu-minggu, tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengulur waktu.
Al-Rishq menambahkan semua brigade perlawanan Palestina menyetujui kesepakatan tersebut lewat panggilan telepon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.