Kamis, 4 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS dan Israel Makin Tunjukkan Perpecahan, Biden Sempat Sebut Sering Berselisih dengan Netanyahu

Amerika Serikat (AS) dan Israel semakin menunjukkan adanya perpecahan. Sebelumnya, Joe Biden menyebut sering berselisih paham dengan Netanyahu.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
Jim WATSON / AFP
(FILES) Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat mereka bertemu di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-78 di New York City pada 20 September 2023. 

Dia tidak merinci perbedaan apa yang masih ada di antara kedua tokoh tersebut.

Baca juga: 10 Negara yang Dukung Israel, Terlihat dari Penolakannya Terhadap Resolusi PBB soal Gencatan Senjata

Meskipun dalam beberapa pekan terakhir perselisihan tersebut mencakup isu-isu terkait perang melawan Hamas dan perlakuan terhadap warga Palestina.

Semakin Kehilangan Dukungan

Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama serangan Israel pada 11 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama serangan Israel pada 11 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (MAHMUD HAMS / AFP)

Presiden Joe Biden semakin memperlihatkan perpecahannya dengan Netanyahu saat berpidato pada Selasa (12/12/2023) di acara resepsi tertutup di Washington, AS.

Biden mengatakan, Israel saat ini mulai kehilangan dukungan di seluruh dunia karena melakukan pengeboman tanpa pandang bulu di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus mengambil "keputusan sulit", kata Biden.

Baca juga: Israel Ditinggal Sekutu, 153 Negara Sepakat Dukung PBB Terkait Resolusi Gencatan di Gaza

"Dia (Netanyahu) harus mengambil beberapa langkah untuk memperkuat (Otoritas Palestina) – memperkuatnya, mengubahnya," kata Biden, dikutip dari ABC News.

"Anda tidak bisa mengatakan tidak ada negara Palestina sama sekali di masa depan. Dan itu akan menjadi bagian yang sulit," tambahnya.

"Tetapi sementara ini, kami tidak akan melakukan apa pun selain melindungi Israel dalam proses tersebut. Tidak ada satu hal pun," lanjutnya.

Biden mengatakan pemerintahan Israel saat ini adalah pemerintahan paling konservatif dalam sejarah.

Ia juga menambahkan bahwa beberapa anggota kepemimpinan Israel "tidak menginginkan solusi dua negara", yang dipandang oleh AS dan banyak sekutu Israel lainnya sebagai hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Biden Peringatkan Israel Berisiko Kehilangan Dukungan Global, Minta Netanyahu Berubah

Meskipun Biden dan Netanyahu belum saling sepakat dalam banyak masalah, presiden tersebut mengabaikan perbedaan-perbedaan di antara keduanya.

Biden selalu berdiri di samping sahabatnya selama beberapa dekade dalam solidaritas, dan bahkan berpergian ke Israel pada minggu-minggu awal perang.

Netanyahu belum secara langsung menanggapi komentar Biden, namun dia telah berulang kali membela tindakan Israel di Gaza dan menolak kecaman dari negara lain.

Bahkan Netanyahu mengatakan pada bulan November bahwa Israel akan berdiri teguh melawan dunia jika perlu.

"Tidak ada tekanan internasional, tidak ada tuduhan palsu tentang tentara (Pasukan Pertahanan Israel) dan negara kita, yang akan berdampak pada desakan Israel untuk melindungi diri mereka sendiri," kata Netanyahu pada konferensi pers pada bulan November.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan