Minggu, 14 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Meski Didera Perang, Warga Palestina Makin Dukung Hamas, AS dan Israel Tambah Pusing?

Dukungan warga Palestina kepada Hamas makin kuat di tengah perang Hamas-Israel.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Daryono
Omar El-Qattaa / AFP
Warga Palestina berbelanja di Pasar Al-Zawiya, Kota Gaza, pada 27 November 2023. Hasil survei menunjukkan warga Gaza makin mendukung Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM – Hasil survei yang digelar di tengah perang Hamas-Israel menunjukkan bahwa dukungan warga Palestina kepada Hamas makin kuat.

Bahkan, dukungan kepada Hamas juga meningkat di Jalur Gaza yang saat ini digempur Israel.

Kemudian, sebanyak hampir 90 persen responden meminta Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas yang didukung Barat untuk mundur dari jabatannya.

Survei itu dilakukan oleh sebuah lembaga Palestina bernama Pusat Kebijakan dan Penelitian Survei Palestina (PSR).

Hasil survei tersebut menjadi sinyal bahwa Amerika Serikat (AS) dan Israel bakal makin susah menentukan rencana untuk Gaza setelah perang usai.

Di samping itu, hasil itu juga membuat sejumlah pihak mempertanyakan kembali tujuan Israel melenyapkan Hamas serta kemampuannya memerintah.

AS telah meminta PA yang dipimpin Abbas di Tepi Barat untuk turut memerintah Gaza. Pejabat AS mengatakan PA harus direvitalisasi.

PA memerintah di Gaza hingga wilayah itu diambil alih oleh Hamas tahun 2007.

Warga Palestina di sana belum menggelar pemilu sejak tahun 2006 tatkala Hamas memenangkan pemilu.

Baca juga: Pria Palestina Tewas Akibat Serangan Israel Tahun Lalu, Calon Istrinya Menyusul 16 Bulan Kemudian

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak peran apa pun dari PA di Gaza. Selain itu, dia menegaskan Israel harus melakukan pengawasan keamanan di sana.

Sementara itu, sekutu AS di Timur Tengah mengaku hanya akan terlibat dalam proses pemulihan pascaperang jika ada dorongan ke arah solusi dua negara untuk mengatasi konflik Palestina-Israel.

Akan tetapi, kecil kemungkinan solusi dua negara itu bakal dipilih oleh pemerintahan Netanyahu yang didominasi oleh politikus yang menolak berdirinya negara Palestina.

“Israel terjebak di Gaza,” kata Khalil Shikaki yang melakukan survei, dikutip dari Associated Press.

“Mungkin nantinya pemerintah Israel akan memutuskan bahwa Netanyahu salah dalam menempatkan semua situasi ini, dan mereka mungkin memilih untuk menarik diri secara sepihak dari Gaza."

Survei itu digelar dari tanggal 22 November hingga 2 Desember 2023 dan melibatkan 1.231 orang di Tepi Barat dan Gaza. Margin of error mencapai 4 persen.

Baca juga: AS dan Israel Makin Dikucilkan Dunia, Sekutu AS Malah Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Dalam survei di Gaza, para penyurvei menggelar wawancara tatap muka terhadap 481 responden saat gencatan senjata.

Shikaki mengatakan warga Gaza lebih kritis terhadap Hamas dibandingkanan dengan warga Palestina di Tepi Barat.

Menurut dia, dukungan kepada Hamas biasanya meningkat saat konflik bersenjata.

Sebanyak 57 persen responden di Gaza dan 82 persen responden di Tepi Barat meyakini tindakan Hamas menyerang Israel pada bulan Oktober lalu sebagai hal yang benar.

Sebagian besar mempercayai klaim Hamas bahwa kelompok itu bertindak demi melindungi tempat suci di Yerusalem dari para ekstremis Yahudi.

Hanya ada 10 persen dari responden yang meyakini Hamas telah melakukan kejahatan perang.

Baca juga: Israel Janji untuk Tidak Mempublikasikan Foto-foto Tahanan yang Ditelanjangi Lagi, Kata Washington

Sebagian besar juga mengaku tidak melihat video yang diduga menampilkan anggota Hamas melakukan tindak kejahatan.

Shikaki mengatakan 88 persen responden ingin agar Abbas mengundurkan diri. Jumlah ini naik 10 persen dibandingkan dengan tiga bulan lalu.

Adapun dalam waktu yang sama ada 44 persen responden di Tepi Barat yang mengaku mendukung Hamas.

Padahal, pada bulan September lalu jumlahnya hanya 12 persen.

Hasil survei itu memperlihatkan adanya rasa frustrasi dalam diri warga Palestina terhadap masyarakat internasional, terutama AS, negara-negara Eropa, dan bahkan PBB.

“Level anti-Amerikanisme dan anti-Westernisme di antara warga Palestina sangat besar karena posisi yang mereka ambil dalam hal hukum kemanusiaan internasional dan peristiwa yang sedang terjadi di Gaza.

Baca juga: Mati-matian Bela Israel dan Ukraina, AS Pusing Rasakan Dampaknya: Kehabisan Mesiu dan Uang

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan