Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kabinet Perang Israel Tempur Beneran, Yoav Gallant Mau Serbu Kantor Netanyahu Bawa Brigade Golani

Saat menghadap ke kantor perdana menteri, Gallant terlibat perdebatan keras dengan Netanyahu beriring ancaman penyerbuan ke kantor perdana menteri

ABIR SULTAN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Kiri) dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menghadiri konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

“Di sisi lain, program Gallant untuk hari berikutnya, misalnya, pertama kali disajikan kepada wartawan, dan Netanyahu mendengarnya sepenuhnya secara kebetulan dan harus menontonnya pada jam 8 malam bersama seluruh rakyat Israel.”

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan).
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan). (YoavGallant)

Mau Serbu Kantor Perdana Menteri Pakai Pasukan Infanteri Brigade Golani

Laporan dari media lain Israel, Walla, perpecahan Netanyahu dan Gallant juga dihiasi dengan perdebatan bernada tinggi beserta ancaman.

Saat menghadap ke kantor perdana menteri, Gallant terlibat perdebatan keras dengan Netanyahu beriring ancaman penyerbuan ke kantor perdana menteri Israel.

"Gallant terdengar menyatakan bahwa "lain kali dia akan datang dengan kekuatan dari Brigade Golani"," tulis media itu mengutip sumber yang mendengar ancaman sang menteri ke bosnya tersebut.

Ancaman Gallant ke Netanyagu ini menjadi sebuah pernyataan yang dipandang sebagai eskalasi serius dalam perselisihan yang sedang berlangsung antara kedua pemimpin tersebut.

Selain itu, Gallant diduga mengancam Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, menyarankan pengerahan Brigade Golani untuk mengendalikan situasi di dalam Kabinet perang Israel.

Ketegangan hubungan antara Galant dan Netanyahu telah menjadi subjek yang semakin memprihatinkan, dan para analis memperingatkan potensi keamanan dan ancaman nyata terhadap Israel.

Perselisihan ini dimulai tiga bulan lalu dan meningkat pada 7 Oktober, yang berpuncak pada serangkaian konfrontasi antara kedua pemimpin tersebut.

Situs Walla melaporkan, ketegangan antara keduanya yang sedang berlangsung dapat menimbulkan dampak yang serius.

Akar masalah perselisihan ini dipicu gagasan untuk menggelar penyidikan internal di tubuh IDF terhadap penanganan peristiwa pada 7 Oktober.

Gallant ingin penyidikan ini dilakukan sendiri oleh IDF, hal yang ditentang Netanyahu dan menteri lain Istael yang lebih mengedepankan penanganan lanjutan perang Gaza.

Baca juga: Rapat Larut Malam Kabinet Perang Israel Diwarnai Perkelahian Verbal: Kepala Militer Kena Bentak

Disebut-sebut, manuver ini mungkin akan menyebabkan jatuhnya pemerintahan Netanyahu, yang telah berkuasa selama sekitar satu tahun, dan memicu pemilihan umum dini.

"Akar konflik dapat ditelusuri kembali ke tanggal 26 Maret, ketika Netanyahu pertama kali mengumumkan pemecatan Galant atas pernyataan yang menentang usulan amandemen hukum oleh pemerintah," tulis Walla.

"Perubahan yang diusulkan ini menimbulkan protes yang meluas, dengan para kritikus berpendapat bahwa perubahan tersebut membatasi kewenangan pengawasan Mahkamah Agung. Netanyahu kemudian membatalkan keputusan tersebut pada 10 April, mempertahankan Gallant pada posisinya," tambah laporan tersebut.

Perpecahan Kabinet Perang Israel yang kini bertempur secara internal ini terjadi saat IDF masih melakukan agresi militer tanpa pandang bulu di Gaza.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan