Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Rilis Video Terbaru Tahanan Israel: Kirim Pesan ke Keluarga Sandera, 4 IDF 10 Tahun di Penjara

Video terbaru Al Qassam menampilkan 4 tentara Israel yang sudah berada di penjara Gaza selama 10 tahun, bukti kalau mereka diabaikan Netanyahu.

tangkap layar twitter
4 tentara pendudukan Israel, yaitu Shaul Aron, Abraham Mengistu, Hisham Al-Sadd, dan Hadar Golden, yang ditangkap oleh gerakan Hamas 10 tahun lalu. 

“Kolonel Assaf Hamami (41 tahun), komandan Brigade Selatan Divisi Gaza, dari Kiryat Ono (tengah), dibunuh pada tanggal 7 Oktober, jenazahnya disimpan di Jalur Gaza," tulis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di media sosial X pada 2 Desember 2023.

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, juga melaporkan berita sekitar dua bulan setelah Operasi Banjir Al-Aqsa, tentang pembunuhan Mayor Jenderal Assaf Hamami dan penculikan jenazahnya ke Jalur Gaza bersama dengan jenazah dua tentara dari unitnya.

Namun, klaim tersebut dibantah oleh Hamas dengan menerbitkan pernyataan terbarunya.

Baca juga: Israel Kecam Jerman yang Akan Menangkap dan Deportasi PM Israel Benjamin Netanyahu

Divisi Gaza adalah divisi militer dalam tentara pendudukan Israel bernomor "643" yang beroperasi di bawah komando Distrik Militer Selatan dan bermarkas di pangkalan Ra'im, yaitu 7 kilometer dari Jalur Gaza.

Mengapa Hamas Baru Mengumumkan Penangkapan Komandan Divisi Gaza Israel?

Pakar militer dan strategis, Kolonel Hatem Karim Al-Falahi, mengatakan keterlambatan Brigade Al-Qassam dalam mengumumkan penangkapan Mayor Jenderal Assaf Hamami mempunyai motif dan alasan penting.

Salah alasannya adalah memberikan tekanan terhadap Israel yang saat ini melancarkan serangan besar di Rafah, Jalur Gaza selatan.

"Selain itu, ini merupakan bukti nyata kemungkinan terjadinya serangan terhadap para pemimpin militer setingkat Mayor Jenderal Assaf Hamami atau lebih tinggi darinya," kata pakar tersebut kepada Al Jazeera, Jumat (24/5/2024).

Kalimat Brigade Al-Qassam mengenai kepemimpinan Israel membiarkan komandannya ditawan adalah penegasan bahwa Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dan dewan perang Israel tidak peduli dengan nasib warganya.

Menurutnya, melalui pernyataan itu, Hamas menyampaikan bahwa ada harga mahal yang harus dibayar untuk menyelesaikan kesepakatan tahanan dan gencatan senjata atau membiarkan komandan mereka ditawan.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.800 jiwa dan 80.200 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (23/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(oln/khbrn/anadolu/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan