Berita Populer Hari Ini
Populer Internasional: Ganasnya Rudal Hizbullah - 20.000 Bom AS untuk Israel Dipakai Serang Gaza
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya 2 jet tempur Israel terkena serangan rudal Hizbullah.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Endra Kurniawan
Selain senjata, AS juga memberikan bantuan pesawat, amunisi, dan sistem pertahanan udara, kepada Israel - sekutu dekatnya.
Sebagian pengiriman senjata dan bantuan lainnya dirahasiakan, catat laporan itu.
Sebuah analisis oleh Foundation for Defense of Democracies pada musim semi, menemukan fakta, senjata yang dipasok untuk Israel hingga Maret 2024, merupakan "jumlah dan jenis senjata yang sangat banyak."
Senjata-senjata itu juga digunakan untuk mendukung aparat keamanan Israel.
3. Pemimpin Ansar Allah Janjikan Lebih Banyak Serangan ke Tel Aviv: Inilah yang Kami Perjuangkan
Pemimpin gerakan Ansar Allah di Yaman, Abdul Malik al-Houthi, mengumumkan baru saja meluncurkan fase kelima eskalasi, yang menargetkan Tel Aviv dengan pesawat tak berawak Yafa minggu lalu.
Melalui pidato yang ia sampaikan pada hari Kamis (25/7/2024), Sayyed al-Houthi menegaskan bahwa rezim pendudukan Israel "terkejut dengan operasi tersebut karena jarak tempuh pesawat tak berawak buatan Yaman dan target yang diserang begitu penting."
Ia menyatakan bahwa jarak yang ditempuh Yafa melebihi 2.200 kilometer dan berhasil menembus semua penghalang dan pertahanan yang diandalkan pendudukan, yang disediakan oleh negara-negara yang melindunginya.
"Operasi pesawat tak berawak tersebut membuat takut pendudukan Israel yang tinggal di wilayah serangan," kata Sayyed al-Houthi.
Al-Houthi menekankan bahwa tidak ada tempat aman yang tersisa bagi orang Israel di Palestina yang diduduki.
Baca juga: Houthi Ulangi Ancaman ke Israel, Akui Sedang Siapkan Respons Besar
"Media Israel menyebutkan bahwa serangan Yaman ke Tel Aviv membuktikan bahwa mereka merupakan masalah serius bagi Israel," lanjutnya.
4. Pejabat Israel: Kami Tak Akan Menunggu Lampu Hijau dari AS untuk Menyerang Hizbullah di Lebanon
Israel menyatakan tidak akan menunggu lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk melakukan operasi militer apa pun yang akan dilakukan pasukan Israel (IDF) untuk mengusir petempur gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon dari perbatasan Israel-Lebanon.
Dalam jumpa pers di Washington, dilansir RNTV, Jumat (26/7/2024), seorang pejabat Israel mengatakan, pihak AS tahu kalau Israel tidak akan menerima kondisi status quo di utara.
Hal yang dimaksud kondisi status quo tersebut adalah wilayah dan teritorial pendudukan Israel di perbatasan utara mendapat serangan harian dari Hizbullah yang kian intensif seiring berlarutnya Perang Gaza.
Hizbullah menyatakan, serangan dari para petempurnya ke wilayah pendudukan Israel tidak akan mengendur sebagai bagian dari respons (balasan) atas agresi militer IDF ke kota-kota di Lebanon.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.