Minggu, 7 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Perempuan Irak yang Jadi Komandan IRGC Iran Dibunuh di Deir Ez-Zor Suriah

Al-Sudani dikenal karena kesetiaannya yang kuat kepada Iran dan Korps Garda Revolusi Iran, dan dia melayani kepentingan Iran di kota tersebut

shafaq/tangkap layar
Kolompok pasukan perempuan yang menjadi personel Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). 

Dari kaca mata Israel, serangan terhadap Suriah dianggap punya faktor penting untuk melemahkan kekuatan "Poros Perlawanan"

Terlepas dari serangan langsung di Teheran yang menewaskan pemimpin Polit Biro Hamas, Ismail Haniyeh pada 31 Agustus 2024 silam, Israel juga telah melancarkan dua serangan terbesar dan paling mematikan terhadap Suriah.

Faktor Hamas telah meningkatkan frekuensi dan intensitas serangan Israel secara signifikan sejak dimulainya perang brutal di Gaza, dengan secara bebas menargetkan Iran dan sekutunya, Hizbullah, di Suriah, terutama di sekitar ibu kota, Damaskus, tempat adanya kehadiran dua elemen Poros Perlawanan tersebut.

Serangan udara Israel yang menghancurkan gedung konsulat Iran di Damaskus, menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, termasuk dua jenderal yang memimpin Pasukan Elite Quds di Suriah dan Lebanon .

Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi merupakan penghubung utama antara IRGC dan Hizbullah, yang telah beroperasi dengan para pemimpin Hizbullah seperti Hassan Nasrallah dan Imad Mughniyeh, yang dibunuh oleh Israel, selama beberapa dekade.

Ini adalah pembunuhan tingkat tertinggi sejak komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani dibunuh oleh AS di Irak pada Januari 2020.

Pukulan terhadap IRGC terjadi setelah kepentingannya berulang kali dipukul di Suriah, dengan serangan pada akhir Desember yang menewaskan Razi Mousavi, komandan tinggi Pasukan Quds lainnya di Suriah.

Beberapa hari sebelum serangan terhadap konsulat Iran, militer Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di provinsi utara Suriah, Aleppo, yang menewaskan sedikitnya 40 orang, sebagian besar dari mereka adalah tentara.

Serangan tersebut tampaknya mengenai depot senjata, yang mengakibatkan serangkaian ledakan yang juga menewaskan enam pejuang Hizbullah.

Serangan paling telak, tidak disanggah atau diiyakan Israel, adalah serangan di Teheran yang menewaskan Haniyeh.

Iran menegaskan akan kembali membalas Israel atas serangan ini, namun lewat cara, metode, dan waktu pelaksanaan yang hingga kini masih misterius.

Serangan terbaru Israel ke Suriah diduga juga terkait upaya melemahkan kekuatan pembalasan Iran

Bakal Terus Ada Serangan Lanjutan Israel di Suriah

Serangan udara Israel yang meningkat terhadap Suriah diperkirakan akan terus berlanjut karena perang di Gaza – pendorong utama meningkatnya konflik di seluruh wilayah saat ini – belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir meskipun lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas dan mendapat kecaman internasional.

Pertahanan udara yang dikerahkan oleh militer Suriah berhasil menangkal dan mencegat beberapa serangan terhadap negara tersebut, tetapi gagal menghentikannya sepenuhnya.

Rusia mengutuk keras serangan udara Israel tetapi tidak melakukan tindakan apa pun terhadap serangan tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan