Konflik Rusia Vs Ukraina
Korea Utara Bermanuver, Moncong Rudal Rusia Kini Beberapa Mil dari Pangkalan Militer Strategis AS
Manuver Korea Utara itu membuat moncong rudal-rudal Rusia kini berada cuma beberapa mil dari pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Sistem ini telah menjadi pemain kunci dalam operasi militer Rusia sendiri, termasuk perang di Ukraina, dan telah diekspor ke negara-negara seperti China, India, dan Turki.
Bagi Korea Utara, perolehan sistem berteknologi tinggi seperti itu akan meningkatkan pertahanan udaranya secara signifikan, terutama mengingat Pyongyang saat ini bergantung pada rudal permukaan-ke-udara dan artileri anti-pesawat yang lebih tua dan kurang efektif.
S-400 dapat berfungsi sebagai aset krusial dalam melindungi jantung rezim dan memperkuat kemampuan pencegahannya terhadap ancaman eksternal dan internal.
Sementara Korea Utara telah berupaya mengembangkan sistem pertahanan udaranya sendiri, kesepakatan dengan Rusia ini menandakan kolaborasi militer yang semakin dalam antara kedua negara dan menandai babak baru dalam perlombaan senjata yang sedang berlangsung di Semenanjung Korea.
Baca juga: Rusia Bayar Korea Utara Pakai Satu Juta Barel Minyak untuk Senjata dan Pasukan Lawan Ukraina

Sistem Pertahanan Udara Korut Sudah Tua
Sistem pertahanan udara Korea Utara, meskipun relatif ketinggalan zaman dibandingkan dengan sistem pertahanan udara modern, merupakan komponen krusial dari strategi militer rezim tersebut.
Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah mengembangkan berbagai sistem pertahanan udara, termasuk teknologi dalam negeri dan impor, meskipun banyak dari sistem ini mengalami keterbatasan signifikan dalam hal teknologi, jangkauan, dan efektivitas.
"Pemeriksaan yang lebih dekat terhadap sistem ini mengungkap kekuatan dan kelemahannya, yang terus membentuk postur pertahanan Korea Utara," tulis BM.
Salah satu komponen utama kemampuan pertahanan udara Korea Utara adalah KN-06, sistem rudal darat-ke-udara domestik. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010, KN-06 secara luas dianggap sebagai upaya Korea Utara untuk mengembangkan sistem pertahanan udara jarak menengah.
Sistem ini diperkirakan menggunakan teknologi S-300 Rusia, dengan beberapa modifikasi yang dibuat untuk memenuhi persyaratan khusus Korea Utara. KN-06 diyakini memiliki jangkauan sekitar 150 kilometer [93 mil], yang menjadikannya pilihan yang masuk akal untuk mencegat pesawat di ketinggian sedang.
Akan tetapi, sistem radar dan pemandunya dianggap kurang canggih dibandingkan sistem kontemporer seperti S-400 atau rudal Patriot buatan AS.
KN-06 dilengkapi dengan sistem radar yang dapat melacak dan menyerang beberapa target secara bersamaan, tetapi kemampuan radarnya dibatasi oleh teknologi lama, yang berarti ia mungkin kesulitan menghadapi pesawat siluman modern atau taktik perang elektronik canggih.
Di samping KN-06, Korea Utara terus mengandalkan berbagai rudal permukaan-ke-udara SA-2 Guideline dan SA-3 Goa era Soviet yang lebih tua.
Sistem ini, yang berasal dari tahun 1960-an dan 1970-an, menjadi tulang punggung pertahanan udara tingkat rendah Korea Utara. Meskipun rudal ini efektif pada masanya, rudal ini kini kalah jauh dibandingkan ancaman udara modern, seperti amunisi berpemandu presisi [PGM] dan pesawat siluman.
SA-2, misalnya, memiliki jangkauan sekitar 45 mil [72 kilometer] dan dipandu oleh radar homing semi-aktif, yang membatasi kemampuannya untuk menyerang beberapa target yang bergerak cepat secara bersamaan. SA-3, dengan jangkauan yang lebih pendek dan panduan radar yang kurang canggih, bahkan lebih terbatas dalam efektivitas operasionalnya.
Sistem ini tidak memiliki kemampuan untuk melawan rudal jelajah modern, rudal balistik, atau pesawat siluman, sehingga rentan terhadap berbagai ancaman modern.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.301: Pussy Riot Dihukum Penjara In Absentia |
---|
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.