Konflik Suriah
Bashar al-Assad Kabur dari Damaskus: Oposisi Rayakan Kebebasan
Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan kabur dari Damaskus saat oposisi merayakan kemenangan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri dari Damaskus ke lokasi yang tidak diketahui.
Hal ini terjadi saat pejuang oposisi memasuki ibu kota dan warga merayakan kebebasan dari pemerintahan Assad yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun.
Para pejuang oposisi berhasil memasuki jantung kota Damaskus, dengan Hadi al-Bahra, pemimpin koalisi oposisi politik Suriah di luar negeri, menyatakan bahwa Damaskus kini bebas dari kekuasaan al-Assad.
"Selamat kepada rakyat Suriah," ungkap al-Bahra dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali menyatakan bahwa ia tetap berada di rumahnya dan bersedia bekerja sama dengan oposisi.
Al-Jalali juga menekankan pentingnya memastikan lembaga-lembaga publik tetap berfungsi.
Abu Mohamed al-Julani, kepala kelompok pejuang utama Hayat Tahrir al-Sham, telah menginstruksikan para pejuang untuk tidak menyerang lembaga dan layanan publik.
Hal ini menunjukkan upaya untuk menjaga stabilitas di tengah perubahan yang cepat.
Perayaan Kebebasan
Kegembiraan melanda Damaskus dengan teriakan "Kebebasan! Kebebasan!" saat warga merayakan berakhirnya pemerintahan al-Assad.
Para pejuang juga membebaskan tahanan di Penjara Sednaya, mirip dengan yang dilakukan di kota-kota lain yang telah mereka kuasai dalam serangan kilat selama sepuluh hari terakhir.
Baca juga: Oposisi Suriah Deklarasikan Berakhirnya Pemerintahan Assad dan Dimulainya Era Baru
Laporan menunjukkan bahwa tentara Suriah mulai menjatuhkan senjata mereka saat menghadapi pasukan pemberontak yang terus maju.
Pada Minggu (8/12/2024) pagi, komando militer mengonfirmasi bahwa pemerintahan al-Assad telah berakhir, menurut laporan Reuters.
Sebelumnya, para pejuang juga menguasai kota Homs, yang terletak dua jam perjalanan ke utara Damaskus.
Penguasaan Homs yang strategis memutus hubungan antara ibu kota dan benteng pesisir al-Assad di Lattakia dan Tartus, menambah tekanan pada rezim yang telah berkuasa selama beberapa dekade.
Perkembangan ini menunjukkan momen penting dalam konflik Suriah, dengan harapan baru bagi warga yang mendambakan perubahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.