Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Suriah

Bashar al-Assad Kabur dari Damaskus: Oposisi Rayakan Kebebasan

Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan kabur dari Damaskus saat oposisi merayakan kemenangan.

AFP
Anggota pejuang Koalisi pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) mempelopori serangan terhadap rezim pemerintahan Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad. - Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri dari Damaskus ke lokasi yang tidak diketahui. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan telah melarikan diri dari Damaskus ke lokasi yang tidak diketahui.

Hal ini terjadi saat pejuang oposisi memasuki ibu kota dan warga merayakan kebebasan dari pemerintahan Assad yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun.

Para pejuang oposisi berhasil memasuki jantung kota Damaskus, dengan Hadi al-Bahra, pemimpin koalisi oposisi politik Suriah di luar negeri, menyatakan bahwa Damaskus kini bebas dari kekuasaan al-Assad.

"Selamat kepada rakyat Suriah," ungkap al-Bahra dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu, Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali menyatakan bahwa ia tetap berada di rumahnya dan bersedia bekerja sama dengan oposisi.

Al-Jalali juga menekankan pentingnya memastikan lembaga-lembaga publik tetap berfungsi.

Abu Mohamed al-Julani, kepala kelompok pejuang utama Hayat Tahrir al-Sham, telah menginstruksikan para pejuang untuk tidak menyerang lembaga dan layanan publik.

Hal ini menunjukkan upaya untuk menjaga stabilitas di tengah perubahan yang cepat.

Perayaan Kebebasan

Kegembiraan melanda Damaskus dengan teriakan "Kebebasan! Kebebasan!" saat warga merayakan berakhirnya pemerintahan al-Assad.

Para pejuang juga membebaskan tahanan di Penjara Sednaya, mirip dengan yang dilakukan di kota-kota lain yang telah mereka kuasai dalam serangan kilat selama sepuluh hari terakhir.

Baca juga: Oposisi Suriah Deklarasikan Berakhirnya Pemerintahan Assad dan Dimulainya Era Baru

Laporan menunjukkan bahwa tentara Suriah mulai menjatuhkan senjata mereka saat menghadapi pasukan pemberontak yang terus maju.

Pada Minggu (8/12/2024) pagi, komando militer mengonfirmasi bahwa pemerintahan al-Assad telah berakhir, menurut laporan Reuters.

Sebelumnya, para pejuang juga menguasai kota Homs, yang terletak dua jam perjalanan ke utara Damaskus.

Penguasaan Homs yang strategis memutus hubungan antara ibu kota dan benteng pesisir al-Assad di Lattakia dan Tartus, menambah tekanan pada rezim yang telah berkuasa selama beberapa dekade.

Perkembangan ini menunjukkan momen penting dalam konflik Suriah, dengan harapan baru bagi warga yang mendambakan perubahan.

Kuasai Penjara

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan