Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bak Pahlawan, Netanyahu Umumkan Gencatan Senjata Makin Dekat di Gaza, IDF Dibangga-banggakan

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim gencatan senjata di Gaza semakin dekat ketika berbicara di depan Parlemen Israel, Knesset.

Sky News
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. - Berbicara di depan Parlemen Israel, Knesset, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim adanya kemajuan terkait kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan Hamas. 

"Rangkaian keberhasilan dan kemenangan kita menginspirasi apresiasi yang sangat besar di kawasan kita dan di seluruh dunia," katanya.

"Mereka melihat kehancuran besar yang Hamas dan Hizbullah telah ciptakan sendiri."

"Mereka sedang menyaksikan pemusnahan para pemimpin mereka di eselon pertama, kedua, dan ketiga. Di eselon keempat. Tidak ada eselon yang tersisa," ujar Netanyahu lagi.

Netanyahu juga mengecam oposisi karena mengejek desakannya atas kemenangan total.

Baca juga: PM Israel Netanyahu Klaim Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza, Apa Kata ?

"Realitas lebih kuat daripada penghinaan dan ejekan Anda," ujar Netanyahu.

Jika Israel menghentikan perang sebelum memasuki Rafah di Gaza dan mengambil alih kendali koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, dan sebelum menghadapi Hizbullah, seperti yang didesak banyak pihak di pihak oposisi, kata Netanyahu, itu akan menandai kemenangan bagi Iran dan poros kejahatannya, dan itu "tidak akan membebaskan siapa pun".

"Berkali-kali terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah," tegasnya.

Ada Celah yang Menyempit

Seorang pria menangis sambil memegang jenazah seorang anak berusia dua tahun yang tewas akibat pecahan peluru setelah serangan Israel di Kota Gaza, di rumah sakit Al-Ahli Arab, juga dikenal sebagai rumah sakit Baptis pada tanggal 5 Desember 2024, saat perang antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)
Seorang pria menangis sambil memegang jenazah seorang anak berusia dua tahun yang tewas akibat pecahan peluru setelah serangan Israel di Kota Gaza, di rumah sakit Al-Ahli Arab, juga dikenal sebagai rumah sakit Baptis pada tanggal 5 Desember 2024, saat perang antara Israel dan militan Hamas terus berlanjut. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) (AFP/OMAR AL-QATTAA)

Kesenjangan antara Israel dan Hamas mengenai kemungkinan gencatan senjata Gaza telah menyempit, menurut pernyataan pejabat Israel dan Palestina pada Senin (23/12/2024).

Upaya baru oleh mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat untuk mengakhiri pertempuran dan membebaskan sandera Israel dan asing telah mendapatkan momentum bulan ini, meskipun belum ada terobosan yang dilaporkan.

Baca juga: Istri PM Netanyahu Diduga Terlibat Intimidasi Saksi dan Melecehkan Pejabat Hukum

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan meskipun beberapa poin yang kontroversial telah diselesaikan, identitas sejumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan oleh Israel sebagai imbalan atas sandera masih belum disepakati, bersamaan dengan pengerahan pasukan Israel secara pasti di Gaza.

Pernyataannya sesuai dengan komentar menteri diaspora Israel, Amichai Chikli, yang mengatakan kedua isu tersebut masih dinegosiasikan.

Meskipun demikian, katanya, kedua belah pihak sudah jauh lebih dekat untuk mencapai kesepakatan daripada yang telah mereka capai selama berbulan-bulan.

"Gencatan senjata ini dapat berlangsung selama enam bulan atau 10 tahun, tergantung pada dinamika yang terbentuk di lapangan," kata Chikli, dikutip dari Reuters.

"Banyak hal bergantung pada kekuatan apa yang akan menjalankan dan merehabilitasi Gaza setelah pertempuran berhenti," katanya.

Baca juga: Netanyahu Disebut Tak Mau Gencatan Senjata, Lakukan Trik yang Sama dan Tak Akan Hentikan Perang Gaza

Durasi gencatan senjata telah menjadi titik kritis utama dalam beberapa putaran negosiasi yang gagal.

Hamas menginginkan perang berakhir, sementara Israel menginginkan diakhirinya kekuasaan Hamas di Gaza terlebih dahulu.

"Masalah mengakhiri perang sepenuhnya belum terselesaikan," kata pejabat Palestina.

Chikli mengatakan tahap pertama adalah fase kemanusiaan yang akan berlangsung selama 42 hari dan termasuk pembebasan sandera.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan