Konflik Palestina Vs Israel
Pengusiran UNRWA oleh Netanyahu: Dampak pada Pengungsi Palestina
Keputusan kontroversial Netanyahu: UNRWA harus mundur dari Yerusalem, simak alasannya!
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini mengeluarkan perintah kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk segera mengosongkan kantornya yang terletak di Sheikh Jarrah, Yerusalem.
Dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Netanyahu menegaskan bahwa UNRWA diharuskan untuk menutup operasinya paling lambat tanggal 30 Januari 2025.
Apa Alasan di Balik Keputusan Ini?
Keputusan untuk mengusir UNRWA datang setelah anggota parlemen Israel menyetujui undang-undang yang melarang operasional badan tersebut di Israel dan Yerusalem Timur.
Selain itu, UNRWA juga dilarang beroperasi di wilayah yang dianeksasi oleh Israel setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Namun, undang-undang ini tidak mencakup Gaza atau Tepi Barat.
Netanyahu beralasan bahwa pengusiran UNRWA diperlukan karena badan tersebut dianggap menggunakan tanah kantor tanpa persetujuan dari Departemen Pertanahan Israel.
Ia juga menuduh pegawai UNRWA terlibat dalam serangan di Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu dan menyatakan bahwa sistem pendidikan UNRWA mendukung terorisme dan kebencian.
Bagaimana UNRWA Menyikapi Keputusan Israel?
Menanggapi perintah pengusiran tersebut, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan keprihatinan besar.
Dalam pernyataannya, ia memperingatkan bahwa menghentikan operasional UNRWA bisa merusak gencatan senjata di Gaza dan menghancurkan harapan orang-orang yang telah lama menderita.
Lazzarini menekankan bahwa tindakan Israel ini dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional, yang berupaya mendiskreditkan dan mendelegitimasi peran UNRWA dalam menyediakan bantuan bagi pengungsi Palestina.
Apa Dampak Larangan Terhadap UNRWA?
UNRWA, yang didirikan pada 8 Desember 1949, memiliki mandat untuk memberikan layanan kepada pengungsi Palestina.
Dengan sekitar 2 juta warga Gaza bergantung pada bantuan dari UNRWA, pengusiran ini dapat memiliki dampak yang sangat besar.
Sekitar satu juta orang di Gaza tergantung pada tempat penampungan UNRWA untuk makanan dan layanan kesehatan.
Menurut Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, keberadaan UNRWA di Gaza sangat diperlukan dan tidak tergantikan.
Bersama dengan Bulan Sabit Merah Palestina, UNRWA memainkan peran penting dalam distribusi bantuan PBB di wilayah tersebut.
Konflik Palestina Vs Israel
BKSAP DPR Prihatin Atas Serangan di Gaza, Desak Penguatan Diplomasi Perdamaian |
---|
AS Kirim 200 Tentara ke Israel Pantau Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Sudah Mulai Berdatangan |
---|
Mengapa FIFA Tidak akan Melarang Israel Meskipun Ada Genosida di Gaza |
---|
Hamas Ungkap Isi Perjanjian Tahap 1 dengan Israel, Dapat Jaminan dari AS |
---|
Israel Sahkan Perjanjian Gencatan Senjata Tahap Pertama di Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.