Kamis, 11 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir: Tuduhan Netanyahu ke Kami Adalah Upaya Mengalihkan Kejahatan Israel di Gaza

Mesir beralasan, warga Palestina yang mengungsi di wilayah teritorial mereka di Sinai bisa menjadi masalah keamanan. Israel menyalahkan mereka.

khaberni
PERBATASAN - Tentara Mesir di titik perbatasan. Senin (27/5/2024), Tentara Mesir dilaporkan menembaki Tentara Israel di perbatasan titik penyeberangan Rafah setelah berminggu-minggu ketegangan kedua negara yang dipicu invasi Rafah oleh IDF. 

Mesir: Tuduhan Netanyahu ke Kami Upaya Mengalihkan Kejahatan Israel di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Mesir membantah keras pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menyatakan negara itu ikut andil menciptakan Gaza sebagai 'Penjara Terbuka Terbesar di Dunia' bagi warganya.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan, Mesir memainkan peran penting dalam membantu warga Gaza yang menderita dampak agresi Israel selama berbulan-bulan. 

Baca juga: Mesir: Gencatan Senjata Gaza Bisa Hancur dan Perang Israel-Hamas Pecah Lagi Gegara Donald Trump

"Pernyataan-pernyataan (Netanyahu) ini bertentangan dengan peran penting yang telah dimainkan Mesir dalam memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi rakyat Palestina, termasuk 5.000 truk bantuan kemanusiaan sejak gencatan senjata mulai berlaku selain memfasilitasi evakuasi mereka yang terluka dan berkewarganegaraan ganda ke negara kami," tulis pernyataan tersebut dilansir Ahram, Senin (10/2/2025).

Mesir menilai, Netanyahu berupaya untuk mengaburkan jejak kejahatan pasukan Israel di Gaza dalam agresi militer selama 15 bulan di wilayah kantung Palestina tersebut. 

Baca juga: Tentara Mesir Tembaki Tentara Israel di Penyeberangan Rafah, Perang di Depan Mata

“Mesir memandang pernyataan (Netanyahu) ini sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan Israel terhadap warga sipil di Gaza; penghancuran infrastruktur vital, seperti rumah sakit, sekolah, pembangkit listrik, dan fasilitas air di jalur tersebut; selain  menggunakan pengepungan dan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil ," tegas kementerian luar negeri Mesir.

Bantahan dan tuduhan balik Mesir ini merujuk pada pernyataan Netanyahu soal negara tersebut.

Dalam wawancaranya dengan Fox News pada Sabtu (8/2/2025), Netanyahu, yang  diburu oleh Pengadilan  Kriminal Internasional  atas kejahatan perang atas perannya di perang genosida Israel selama 15 bulan terhadap warga Palestina di Gaza, berpura-pura peduli dengan penderitaan warga Palestina untuk mewujudkan keinginannya untuk menggusur penduduk asli secara paksa.

Menyangkal bahwa Israel ingin membersihkan warga Palestina dari Gaza secara etnis, Netanyahu mengklaim bahwa ia ingin orang-orang di Gaza memiliki kesempatan untuk "keluar secara sukarela" dari jalur tersebut, dan menuduh Mesir menghalangi kepergian mereka.

"Pindahkan penduduk (Gaza), biarkan mereka pergi. Bukan pengusiran paksa, bukan pembersihan etnis -- biarkan orang-orang dari tempat yang oleh semua negara dan para dermawan disebut sebagai penjara terbuka. Mengapa Anda memenjarakan mereka?" kata Netanyahu.

Sebagai informasi, Israel menerapkan embargo ketat terhadap makanan, air, dan obat-obatan di wilayah Gaza selama perang, yang menyebabkan sebagian besar dari 2,4 juta penduduk berada di ambang kelaparan.

Warga Palestina terlihat melintas di perbatasan Mesir-Gaza dengan kondisi yang keras di Rafah, Gaza, pada 18 Januari 2024
PERBATASAN - Warga Palestina terlihat melintas di perbatasan Mesir-Gaza. Mereka melintas dengan kondisi yang keras di Rafah, Gaza, pada 18 Januari 2024 (Abed Zagout/Anadolu via Getty Images)

Mesir Kecam Netanyahu Soal Arab Saudi

"Kepedulian kemanusiaan" yang baru-baru ini diungkapkan PM Israel terhadap warga Palestina menggemakan usulan yang baru-baru ini dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama jumpa pers mereka di Gedung Putih pada Rabu pekan lalu untuk mengusir warga Palestina dari Gaza dan mengubah jalur tersebut menjadi Riviera Timur Tengah.

Pada hari Minggu, Kementerian Luar Negeri Mesir menegaskan kembali "penolakan tegas Mesir terhadap pernyataan apa pun yang menganjurkan pemindahan rakyat Palestina ke Mesir, Yordania, atau Arab Saudi."

Pada hari Sabtu, Mesir mengecam keras " pernyataan Netanyahu yang sama sekali tidak dapat diterima dan provokatif ", yang juga dibuat dari Washington, terhadap Arab Saudi, di mana ia meminta Kerajaan untuk memberi ruang bagi negara Palestina di wilayahnya.

Kairo dan Amman  secara tegas menolak usulan Presiden Trump untuk memindahkan warga Palestina ke Mesir, Yordania, dan negara Arab dan Muslim lainnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan