Konflik Palestina Vs Israel
Sandera yang Dibebaskan Israel Ungkap Kengerian di Penjara, 4 dari 369 Tawanan dalam Kondisi Kritis
Israel membebaskan 369 warga Palestina, empat di antaranya kini berada dalam kondisi kritis pada Sabtu (15/2/2025). Apa yang terjadi?
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
Mereka hanya diizinkan mandi setiap 10 hari, yang memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Sementara Abu Radah dan Rajab ditangkap baru-baru ini, Mohammed el-Halabi, mantan kepala World Vision di Gaza, dipenjara selama hampir sembilan tahun sebelum akhirnya dibebaskan pada Sabtu (15/2/2025).
El-Halabi mengungkapkan bahwa ia dihukum tanpa bukti yang jelas dan menjadi sasaran penyiksaan fisik serta psikologis, yang semakin parah sejak dimulainya perang di Gaza.
Selama masa penahanannya, ia mengalami kelaparan setiap hari dan hanya diberikan makanan berkualitas rendah sekali sehari.
Berat badan el-Halabi turun drastis dari 95 kilogram menjadi hanya 45 kilogram.
Pertukaran Sandera dan Gencatan Senjata
Dikutip dari CNN, pada awal minggu ini, Hamas sempat menunda pembebasan sandera pada Sabtu (15/2/2025), setelah menuduh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Di tengah ketegangan ini, mantan Presiden AS, Donald Trump mengimbau Israel untuk membatalkan kesepakatannya dengan Hamas dan "membiarkan kekacauan terjadi."
Hamas akhirnya memutuskan untuk melanjutkan proses pembebasan sandera setelah berdiskusi dengan mediator dari Mesir dan Qatar, yang dijanjikan akan mengatasi masalah-masalah yang menghambat.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengucapkan terima kasih atas pernyataan Trump yang "jelas dan tegas" mengenai pembebasan sandera tersebut, yang membantu mendorong Hamas untuk mundur dan melanjutkan proses tersebut.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.