Konflik Palestina Vs Israel
Israel Setuju Gencatan Senjata saat Ramadan-Paskah, Hamas Menolak Perpanjangan
Israel setuju dengan usulan AS soal gencatan senjata Ramadan-Paskah tapi Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata. Apa alasannya?
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Israel setuju dengan usulan utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadhan dan Paskah.
Hal ini diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu (2/3), setelah tahap pertama gencatan senjata yang sebelumnya disepakati berakhir.
Menurut pernyataan kantor Netanyahu, dalam usulan pertama Witkoff, setengah dari sandera yang ditahan di Gaza, baik hidup maupun mati, akan dibebaskan, dan sandera yang tersisa akan dibebaskan setelah disepakati gencatan senjata permanen.
Witkoff mengusulkan, perpanjangan gencatan senjata saat ini setelah menyadari bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk negosiasi gencatan senjata permanen.
Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata tahap pertama pada Sabtu (1/3/2025), VOA News melaporkan.
Dikutip dari NPR, Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan bahwa mereka menolak perpanjangan gencatan senjata yang ditawarkan oleh Israel, meskipun mereka tidak secara spesifik menyebutkan rencana Witkoff.
"Memperpanjang fase pertama kesepakatan dalam format yang diinginkan Israel tidak dapat diterima oleh organisasi tersebut," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Araby.
Hamas menuntut Israel melanjutkan dengan perjanjian tahap kedua yang telah disepakati sebelumnya.
Israel, di sisi lain, menuntut perpanjangan tahap pertama dengan syarat penyerahan sejumlah sandera dan jenazah setiap minggu.
Hamas menolak dan mengeklaim bahwa Israel ingin kembali berperang setelah 42 hari jika negosiasi gagal.
Pada Januari, sebuah perjanjian gencatan senjata telah dicapai yang menghentikan pertempuran selama 15 bulan dan memungkinkan pertukaran sandera Israel dengan ribuan tahanan Palestina.
Qassem menuduh Israel gagal memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari.
Baca juga: Penyebab Hamas Tolak Usulan Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Siapa Biang Keroknya?
Perjanjian yang dinegosiasikan oleh Mesir itu akan berakhir pada Sabtu (1/3/2025).
Gencatan senjata ini belum menghasilkan kesepakatan permanen.
Pertempuran dimulai setelah serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera 251 orang.
Israel kemudian melancarkan serangan balasan yang menewaskan lebih dari 48.000 orang di Gaza, dengan ribuan lainnya terluka dan mengungsi.
Gencatan senjata saat ini, akan berakhir bertepatan dengan dimulainya bulan suci Ramadan.
Selama gencatan senjata, PBB berhasil mengirimkan bantuan pokok, meskipun banyak warga Gaza masih kekurangan makanan dan pasokan medis.
Peristiwa Terbaru Konflik Israel vs Hamas
Berikut ini rangkuman peristiwa terbaru yang berlangsung dalam konflik Israel vs Hamas di Gaza:
-
Israel Peringatkan Hamas soal Kembalinya Perang
Dikutip dari Al Jazeera, Israel memperingatkan Hamas tentang potensi kembalinya perang jika kelompok Palestina itu tidak menyetujui rencana yang didukung AS.
Rencana tersebut, mengusulkan pembebasan setengah dari tawanan yang masih ditahan sebagai syarat untuk perpanjangan gencatan senjata.
-
Rencana Gencatan Senjata Gaza Dinilai Menguntungkan Israel
Para analis menyebutkan, rencana gencatan senjata Gaza yang didukung AS lebih menguntungkan Israel.
Rencana tersebut, meminta pembebasan lebih banyak tawanan untuk menghentikan pertempuran, namun tidak ada komitmen untuk mengakhiri perang secara permanen.
-
AS Percepat Pengiriman Bantuan Militer ke Israel
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan bahwa dia menggunakan kekuasaan darurat untuk mempercepat pengiriman bantuan militer senilai sekitar $4 miliar ke Israel.
-
PBB: Dua Pertiga Penduduk Rafah Belum Bisa Kembali ke Rumah
Kelompok hak asasi Palestina melaporkan, sekitar dua pertiga dari 300.000 penduduk Rafah belum dapat kembali ke rumah mereka.
Hal ini disebabkan pasukan Israel yang masih mempertahankan posisi di dalam kota selatan itu, yang melanggar kesepakatan gencatan senjata.
-
PM Palestina Bahas Rekonstruksi Gaza dengan Mesir
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Mesir di Kairo dan meninjau rencana Mesir untuk rekonstruksi Gaza.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.