Jumat, 15 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Setujui Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina, tapi Ada Syarat dan Pertanyaan Penting

Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui usulan AS untuk gencatan senjata 30 hari dengan Ukraina namun ada persyaratan dan pertanyaan dari Rusia.

Foto: Kristina Kormilitsyna, MIA
PUTIN BERTEMU LUKASHENKO - Foto ini diambil dari Kremlin pada Jumat (14/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama negosiasi dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat dalam foto) di Moskow pada Kamis (13/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina, tetapi ia mengajukan persyaratan.

AS sebelumnya berharap Rusia tidak mengajukan persyaratan apa pun, tetapi Putin mengatakan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai usulan tersebut.

"Kami setuju dengan usulan untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina, asalkan hal itu mengarah pada perdamaian jangka panjang dan menawarkan solusi untuk akar konflik," kata Putin dalam konferensi pers dengan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, pada Kamis (13/3/2025).

Putin menggambarkan gencatan senjata 30 hari yang diusulkan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebagai ide yang bagus.

Namun, Putin menekankan ada pertanyaan serius tentang hal itu dan rincian tepat yang perlu dipelajari.

"Mengapa mereka membutuhkan gencatan senjata selama 30 hari? Untuk memobilisasi atau memasok senjata kepada Ukraina? Atau tidak satupun dari hal ini akan dilakukan?" katanya.

Ia mencatat itu akan bermanfaat bagi Ukraina untuk memobilisasi pasukan dan memasok senjata, mengingat isolasi total pasukan Ukraina yang telah menyusup ke wilayah Rusia di Kursk.

“Apakah mereka yang ada di sana akan keluar tanpa perlawanan? Haruskah kita membebaskan mereka dari sana setelah mereka melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil? Atau akankah pimpinan Ukraina memberikan perintah untuk menyerah?" kata Putin mempertanyakan tentang pasukan Ukraina yang masih berada di wilayahnya di Kursk.

Ia menambahkan akan sangat sulit untuk memantau kepatuhan terhadap gencatan senjata.

"Siapa yang akan memberi perintah kepada pasukan Ukraina dan berapa harga perintah tersebut?" tanyanya, khawatir jika terjadi pelanggaran.

Putin juga mempertanyakan siapa yang akan memantau penerapan gencatan senjata selama 30 hari terutama di garis depan.

Baca juga: Berseragam Militer, Putin Kunjungi Komando Rusia di Kursk Pertama Kalinya

"Siapa yang akan memantau gencatan senjata? Garis depan membentang sejauh 2.000 kilometer," lanjutnya, seperti diberitakam RBC.

Sebelumnya pada bulan lalu, Trump mengusulkan untuk menempatkan pasukan perdamaian Eropa di wilayah Ukraina jika terjadi gencatan senjata, sebuah usulan yang ditolak Rusia karena pasukan apa pun dari Eropa dianggap sebagai pasukan NATO.

Putin mengatakan Rusia harus membahas isu terkait gencatan senjata di Ukraina dengan Amerika Serikat, dan mungkin dengan Presiden Trump, berdasarkan situasi di lapangan.

Presiden Rusia mengisyaratkan ia mungkin perlu menelepon Trump untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada presiden AS atas minatnya dalam menengahi negosiasi perang antara Rusia dan Ukraina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan