Sabtu, 23 Agustus 2025

Hadapi AS, Tiongkok Tak Punya Pilihan Selain Merangkul Swasta

'sistem sosialis khas Tiongkok' ala Presiden Xi Jinping, yang selama ini mengendalikan serta mengarahkan pertumbuhan modal

Editor: Wahyu Aji
Instagram Xi Jinping
PERTEMUAN DI BALAI AGUNG RAKYAT - Presiden China Xi Jinping menggelar pertemuan darurat dengan para pemimpin bisnis swasta terkemuka di negaranya, Senin (17/2/2025). Mereka yang diundang diantaranya pendiri Alibaba, Jack Ma dan founder BYD, Wang Chuanfu di Balai Agung Rakyat Beijing. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato Presiden Tiongkok Xi Jinping saat bertemu sejumlah pemimpin perusahaan teknologi swasta Tiongkok pada Senin 17 Februari 2025, dinilai merupakan sinyal kuat bahwa kemerosotan ekonomi Tiongkok memaksa pemerintah untuk berhenti bersikap keras terhadap sektor swasta.

Dikutip dari The Singapore Post, Selasa, 25 Maret 2025, hal ini menandai keruntuhan 'sistem sosialis khas Tiongkok' ala Presiden Xi Jinping, yang selama ini mengendalikan serta mengarahkan pertumbuhan modal dari sektor swasta.

Dalam pertemuan itu, salah satu yang menarik perhatian adalah kehadiran pendiri Alibaba, Jack Ma

Taipan bisnis terkaya di Tiongkok itu menghilang dari pandangan publik selama beberapa bulan setelah pidatonya di bulan Oktober 2020 di Shanghai, di mana ia secara terbuka mengkritik regulator dan sistem keuangan Tiongkok. 

Di antara para pemimpin bisnis lain yang hadir dalam pertemuan adalah CEO produsen kendaraan listrik BYD, CEO Tencent yang memiliki WeChat, ketua pengembang baterai CATL, serta perwakilan produsen ponsel Huawei dan Xiaomi.

Mereka adalah yang terbaik di sektor teknologi Tiongkok, sektor yang beberapa tahun lalu ditentang Presiden Xi, yang berujung peningkatan kontrol pemerintah terhadap mereka. 

Presiden Xi menggambarkan sektor tersebut sebagai sektor tak terkendali dan mengganggu karena telah mengalami ekspansi besar, meski ada kontrol ketat negara terhadap sektor industri lain.

"Sekarang dengan Amerika Serikat yang berusaha memutus akses Tiongkok terhadap teknologi terkini, Presiden Xi tampaknya telah melihat titik terang," demikian ditulis dalam editorial The Singapore Post.

Janji Xi Jinping

Masih dalam pertemuan tersebut, Presiden Xi berjanji kepada perwakilan sektor swasta bahwa pemerintah akan 'dengan tulus melindungi hak hukum bisnis swasta dan pengusaha menurut hukum'.

"Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas bisnis swasta dan pengusaha untuk menunjukkan bakat mereka;" juga setuju untuk membiarkan mereka "menjadi kaya terlebih dahulu, dan kemudian memajukan kesejahteraan umum," ujar Xi.

Pemerintah Tiongkok tidak punya pilihan lain selain mendukung raksasa teknologi sektor swasta jika ingin bersaing dengan AS. 

Pengalaman Tiongkok, pada kenyataannya, merupakan suatu pelajaran.

Bahwa, ketika menyangkut bidang teknologi mutakhir, di mana inovasi diperlukan, kendali sektor negara dalam masyarakat komunis tidak dapat menggantikan angin segar yang berasal dari sektor swasta.

Berpijak pada model komunis garis keras Mao Zedong, Presiden Xi telah membalikkan kebijakan yang dipelopori Deng Xiaoping pada akhir tahun 1970-an untuk melepaskan kekuatan perusahaan bebas guna mengantar era pertumbuhan dua digit di Tiongkok. 

Sekarang di bawah kendali yang diperkenalkan Presiden Xi, tingkat pertumbuhan ekonomi Tiongkok telah anjlok. 

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan