Kamis, 21 Agustus 2025

Setelah Tokyo, Sapporo Hokkaido Mulai Menerima Pengemudi Bus Umum WN Asing Mulai Bulan Depan

Perekrutan akan dimulai pada April 2025, dengan pengemudi asal Myanmar

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Richard Susilo
Katsunori Takagi, Presiden Jotetsu Bus saat jumpa pers kemarin (26/3/2025). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Setelah Iyus, WNI asal Bogor, menjadi warga negara asing pertama dengan status Tokutei Ginou sebagai pengemudi bus umum di Tokyo, kini giliran Sapporo, Hokkaido, yang mulai merekrut warga negara asing sebagai sopir bus umum.

Perekrutan akan dimulai pada April 2025, dengan pengemudi asal Myanmar yang ditargetkan mulai bekerja secara resmi pada 2028.

"Di tengah serangkaian pengurangan jumlah rute bus, Kota Sapporo dan perusahaan bus telah menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan sistem penerimaan pengemudi asing sejak kemarin," ujar sumber Tribunnews.com di Pemerintah Kota Sapporo, Kamis (27/3/2025).

Dalam tiga tahun mendatang, kekurangan sopir bus di Sapporo diharapkan dapat teratasi dengan merekrut warga negara asing, termasuk kemungkinan bagi WNI yang berminat menjadi sopir bus di Sapporo.

Kota Sapporo dan Jotetsu Bus telah menandatangani perjanjian kemitraan untuk menerima pengemudi asing sejak 26 Maret 2025.

Baca juga: KBRI Tokyo Fasilitasi Latihan Bersama Antar-Perguruan Silat Indonesia di Jepang

"Pada bulan April, kami akan menerima beberapa siswa dari Myanmar, dan mereka ditargetkan mulai bekerja sebagai sopir bus pada 2028," kata Katsunori Takagi, Presiden Jotetsu Bus.

Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap pengurangan rute bus akibat minimnya jumlah pengemudi.

"Kami memahami ketidaknyamanan dan beban yang muncul akibat pengurangan perjalanan dan penghapusan rute bagi pengguna. Oleh karena itu, kami ingin merekrut tenaga kerja asing sebagai pengemudi bus untuk memastikan jumlah sopir tetap memadai," jelas Takagi.

Saat ini, perusahaan bus di Sapporo mengalami kekurangan pengemudi.

Sekitar 500 rute bus per hari kerja akan dikurangi mulai April 2025 karena keterbatasan jumlah sopir.

WNI Pertama Jadi Sopir Bus Wisata di Okayama

Sementara itu, di Prefektur Okayama, seorang WNI telah ditetapkan sebagai sopir bus wisata pertama, dengan pelatihan yang saat ini berlangsung di Senju, Tokyo.

Pada 2024, sektor "industri transportasi mobil" resmi ditambahkan ke dalam kategori Pekerja Terampil Tertentu (Tokutei Ginou/TG) untuk tenaga kerja asing, memungkinkan Iyus menjadi WNI pertama yang lolos tes tersebut.

Walikota Sapporo, Katsuhiro Akimoto, mengatakan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan sistem untuk menerima lebih banyak sopir bus asing.

"Sudah ada siswa internasional dan banyak warga asing yang bekerja di sini, jadi saya pikir hal ini akan menjadi lebih umum di masa depan," ujar Akimoto.

Mampukah Tenaga Kerja Asing Mengatasi Krisis Sopir?

Para ahli menilai bahwa mempekerjakan pekerja asing bisa menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan sopir bus.

Namun, Takashi Miyairi, profesor di Universitas Hokkai Gakuen, menekankan pentingnya pemahaman masyarakat dalam menerima tenaga kerja asing.

"Ini bukan hanya tentang perusahaan yang memberikan dukungan mata pencaharian. Yang lebih penting adalah membangun budaya penerimaan di masyarakat, di mana tenaga kerja asing dilihat sebagai sumber daya manusia yang berharga," jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa industri transportasi harus menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menarik, tidak hanya bagi pekerja asing, tetapi juga bagi warga Jepang.

"Ini bukan sekadar mengisi kekurangan tenaga kerja dengan orang asing. Setiap industri harus mempertimbangkan bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik agar menarik minat pekerja, termasuk dari Jepang sendiri," tambah Miyairi.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan