Lee Jae-myung Jadi Kandidat Kuat Presiden Korsel usai Menang Pemilihan Pendahuluan Partai DPK
Partai Demokrat Korea (DPK), partai oposisi utama Korea Selatan, menetapkan Lee Jae-myung sebagai calon presiden pilihannya
Penulis:
Bobby W
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrat Korea (DPK), partai oposisi utama Korea Selatan, menetapkan mantan pemimpin partai mereka, Lee Jae-myung, sebagai calon presiden untuk pemilihan mendadak yang dijadwalkan pada 3 Juni 2025 mendatang.
Dikutip dari Associated Press, keputusan ini diambil setelah menempuh jajak pendapat dalam internal partai yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Di lain pihak Partai Kekuatan Rakyat (PPP) sebagai incumbent yang mengusung Presiden Yoon Suk Yeol yang beberapa waktu lalu dimakzulkan akan mengumumkan calonnya pada 3 Mei 2025 mendatang.
"Dari titik ini, Lee Jae-myung bukan hanya calon Partai Demokrat, tetapi juga calon seluruh rakyat yang mendambakan berakhirnya krisis, kebangkitan persatuan, dan kebahagiaan," ujar Lee pada hari Minggu (27/4/2025) dalam pidato penerimaan nominasinya usai memenangkan pencalonan partai.
Lee berjanji memperkuat pertahanan Korea Selatan, menjadikan negara itu sebagai pemimpin industri berteknologi tinggi, kekuatan budaya, dan demokrasi teladan.
Pada 2024, ia memimpin Partai Demokrat meraih kemenangan telak dalam pemilu legislatif dan diprediksi mudah memenangkan pemilihan internal partai setelah mengalahkan dua kandidat lain di wilayah pemilihan.
Sosok pria berusia 61 tahun ini sebelumnya kalah tipis dalam pilpres Korea Selatan 2022 dari Yoon Suk Yeol dari partai PPP.
Dalam pidato terpisah, Lee menyamakan tindakan Yoon mengumumkan hukum militer pada 3 Desember lalu dengan penyalahgunaan kekuasaan era otoriter, berjanji membawa negara keluar dari krisis politik dan ekonomi, termasuk meredakan ketegangan dengan Korea Utara.
Lee termasuk anggota parlemen yang bergerak cepat ke Gedung Majelis Nasional saat dekrit militer Yoon diumumkan, memastikan parlemen menolak perintah militer tersebut.
Tahun lalu, ia selamat dari serangan pisau di Kota Busan saat mengunjungi lokasi bandara baru yang direncanakan.
Meski karier politiknya penuh kontroversi, Lee tetap menjadi figur sentral partainya.
Baca juga: Pilpres Korsel Digelar 3 Juni, Berikut Daftar Kandidat Presiden Pengganti Yoon Suk Yeol
Awal 2025, pengadilan banding membatalkan vonis bersalahnya atas pelanggaran hukum pemilu, meski Mahkamah Agung masih mengadili kasus tersebut untuk putusan final.
Ia juga menghadapi persidangan atas tuduhan suap dan skandal pengembangan properti senilai $1 miliar.
Sebelum memimpin Partai Demokrat, Lee pernah menjabat Walikota Seongnam dan Gubernur Provinsi Gyeonggi, wilayah terpadat di Korea Selatan.
Jadwal Pilpres Korsel 2025
Seperti yang diwartakan sebelumnya, Pilpres Korea Selatan resmi dijadwalkan pada 3 Juni 2025, menyusul keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menggulingkan Presiden Yoon Suk Yeol akibat kontroversi penerapan status darurat militer pada Desember 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.