Konflik Suriah
Suriah Diisukan Silaturahmi dengan Israel, Pemerintahan Ahmed al-Shaara Disebut Ingin Redakan Tensi
Langkah ini juga menunjukkan sikap Suriah yang tampaknya memenuhi rekomendasi Amerika Serikat (AS) yang baru saja menghapus sanksi bagi negara mereka.
Penulis:
Bobby W
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Awal bulan ini, Presiden Sementara Suriah Ahmed al-Sharaa juga mengonfirmasi adanya pembicaraan tidak langsung dengan Israel.
Ahmed al-Sharaa menyebut pertemuan tersebut perlu dilakukan guna meredakan ketegangan antara kedua negara yang selama ini kerap berkonflik.
Langkah ini juga menunjukkan sikap Suriah yang tampaknya memenuhi rekomendasi Amerika Serikat (AS) yang baru saja menghapus sanksi bagi negara mereka.
Sebelumnya, pemerintahan Donald Trump terus mendorong pemerintahan baru di Damaskus untuk mulai membangun hubungan dengan Israel, sementara Israel mengurangi pemboman terhadap Suriah.
Pertemuan antara Donald Trump dan Ahmed al-Sharaa di Riyadh pada 14 Mei lalu tersebut juga mengguncang kebijakan AS yang selama ini juga memusuhi Suriah selama puluhan tahun.
Sumber intelejen regional menyebut keterlibatan Trump dengan Sharaa sebagai bagian krusial dari penyesuaian kebijakan AS yang mengubah strategi Israel pasca-Assad, yaitu memanfaatkan fragmentasi Suriah.
Adapun pusat perseteruan antara kedua negara tertuju di kawasan Dataran Tinggi Golan Suriah yang telah diduduki Israel sejak Perang Arab-Israel tahun 1967.
Israel bahkan memperluas caplokannya di kawasan tersebut pascajatuhnya rezim Assad pada Desember lalu.
Selain mencaplok Dataran Tinggi Golan, Israel juga melancarkan kampanye pemboman udara yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur militer Suriah.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.