Cuma Berjarak 800 Km dari Moskow: Seberapa Kuat Brigade Lapis Baja ke-45 Jerman di Lithuania?

Sebulan setelah kedatangan persenjataan ini di Ukraina pada akhir Juni 2022, outlet media Jerman Der Spiegel melaporkan pada 29 Juli kalau senjata gerak sendiri (self propelled howitzer), yang secara luas disebut-sebut oleh sumber-sumber Barat sebagai yang paling mumpuni di dunia, sudah menunjukkan tanda-tanda "keausan" yang signifikan. 

Hal ini mengakibatkan senjata rusak, memaksa Ukraina untuk lebih bergantung pada artileri yang diperoleh dari sumber lain.

Meskipun dirancang agar kompatibel dengan peluru 155mm dari seluruh NATO, senjata tersebut mengalami kompatibilitas yang buruk dengan amunisi dari anggota NATO lainnya - masalah yang juga memengaruhi kendaraan antipesawat Gepard Jerman.

Penilaian kemampuan Leopard 2 dan PzH 2000 di Ukraina menunjukkan bahwa Brigade Lapis Baja ke-45 akan terbatas dalam tingkat ancaman yang dapat ditimbulkannya terhadap Rusia dan Belarus di Eropa meskipun jaraknya dekat dengan ibu kota mereka.

Masalah kekurangan kualitatif perangkat keras Jerman, yang diperkirakan akan sangat jelas jika dibandingkan dengan peralatan Amerika dan Korea Selatan yang semakin banyak digunakan di negara tetangga Polandia.

Hal ini kemungkinan akan semakin diperburuk oleh standar pelatihan dan tingkat kesiapan tempur yang sangat buruk yang telah lama menimpa Angkatan Darat Jerman. 

"Masalah ini diperkirakan tidak akan mudah diatasi," tulis kesimpulan laporan tersebut.

(oln/mwm/*)