Kamis, 4 September 2025

Lee Jae-myung Kuasai Suara Exit Poll, Diproyeksikan Jadi Presiden Baru Korea Selatan

Lee Jae-myung dari Partai Demokrat Korea maju jadi presiden baru Korea Selatan, setelah unggul dalam exit poll pada pilpres mendadak, Selasa (3/6)

Tangkap layar Instagram @2_jaemyung
PILPRES KORSEL - Lee Jae-myung dari Partai Demokrat Korea maju jadi presiden baru Korea Selatan, setelah unggul dalam exit poll pada pilpres mendadak, Selasa (3/6). Hasil Exit poll gabungan dari tiga stasiun TV utama KBS, MBC, dan SBS menunjukkan bahwa Lee sukses meraup 51,7 persen suara. 

Dengan demikian, Lee akan mulai menjabat tanpa penundaan, langsung pada hari Rabu tersebut.

Dalam menjalankan tugas, Lee harus bekerja untuk menyatukan bangsa yang selama ini terpecah karena krisis politik dan polarisasi tajam.

Membangun dialog antar kelompok politik dan masyarakat menjadi prioritas utama. Tak hanya itu, Lee harus mengelola hubungan dengan Korea Utara dan menjaga aliansi strategis dengan Amerika Serikat serta negara-negara lain.

Pendekatan diplomatik yang seimbang sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

Profil Lee Jae-myung

Berasal dari keluarga miskin, Lee bukan sekadar politikus karismatik dari Partai Demokrat Korea; ia adalah simbol perjuangan kelas bawah yang menembus tembok kekuasaan.

Lahir pada 8 Desember 1963 dari keluarga buruh migran, perjalanan hidup Lee mencerminkan transformasi sosial Korea Selatan dalam bentuk paling nyata.

Dibesarkan dalam kemiskinan, Lee mulai bekerja di pabrik sejak usia muda untuk membantu keluarganya. Setelah mengalami dua kali cedera serius di tempat kerja yang mengakibatkan disabilitas, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan.

Lee berhasil lulus ujian masuk sekolah menengah dan kemudian melanjutkan studi di Chung-Ang University, meraih gelar sarjana hukum pada tahun 1986.

Ia kemudian lulus dari Institut Pelatihan Yudisial dan menjadi pengacara hak asasi manusia yang aktif dalam gerakan sosial.

Lee sendiri memulai karir politiknya pada tahun 2005 dan terpilih sebagai Wali Kota Seongnam pada tahun 2010, serta terpilih kembali pada tahun 2014.

Selama masa jabatannya, ia dikenal karena kebijakan sosial progresif, seperti program "dividen pemuda" dan penyediaan seragam sekolah gratis.

Pada tahun 2018, ia terpilih sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi, posisi yang ia pegang hingga 2021.

Pada pemilihan presiden 2022, Lee mencalonkan diri sebagai kandidat dari Partai Demokrat Korea (DPK) namun kalah tipis dari Yoon Suk Yeol.

Setelah pemakzulan Presiden Yoon pada April 2025, Lee kembali mencalonkan diri dan memenangkan pemilihan presiden mendadak pada 3 Juni 2025.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan