5 Populer Internasional: Israel Serang Iran, Panglima IRGC Tewas, Amerika Mengaku Tidak Terlibat
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya serangan Israel terhadap Iran hingga kecelakaan pesawat di India.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita internasional terpopuler dapat disimak di sini.
Israel melancarkan serangan terhadap Iran, yang menewaskan panglima IRGC.
Sementara itu, Amerika Serikat mengaku tidak terlibat dalam serangan tersebut.
Di belahan dunia lainnya, kecelakaan pesawat di India menyisahkan keajaiban, satu orang selamat dalam insiden tersebut.
Berikut berita populer internasional selengkapnya.
1. Israel Serang Iran, Targetkan Lokasi Nuklir dan Militer, Ledakan Dahsyat Terjadi di Seluruh Teheran
Israel menyerang ibu kota Iran, Teheran, pada Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat.
Ledakan dahsyat terjadi di seluruh Teheran saat Israel mengatakan pihaknya menargetkan lokasi nuklir dan militer.
Serangan itu, terjadi saat ketegangan mencapai titik tertinggi baru atas program nuklir Teheran yang berkembang pesat.
Orang-orang di Teheran terbangun karena suara ledakan itu.
Televisi pemerintah mengakui ledakan itu.
Tidak jelas apa yang diserang, meskipun asap mengepul dari Chitgar, sebuah kawasan di Teheran barat.

Baca juga: Iran Bombardir Israel, 60 Orang Terluka, IDF Minta Warga Tak Publikasikan Dampak Kerusakan di Medsos
Tidak ada lokasi nuklir yang diketahui di area itu, tetapi tidak jelas apakah ada sesuatu yang terjadi di bagian lain negara itu.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa negaranya menargetkan lokasi nuklir Iran, tanpa mengidentifikasi lokasi tersebut.
Pejabat itu berbicara kepada wartawan dengan syarat anonim untuk membahas operasi yang sedang berlangsung, yang juga menargetkan lokasi militer.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan negaranya melakukan serangan itu, tanpa mengatakan apa yang menjadi targetnya.
"Setelah serangan pencegahan negara Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir Arab News.
2. Panglima Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami Tewas dalam Serangan Israel
Panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, tewas dalam serangan udara Israel di Teheran pada Jumat (13/6/2025) dini hari.
Media Israel Jerussalem Post juga mengonfirmasi, tewasnya Mayor Jenderal Hossein Salami dalam operasi yang dinamakan "Operasi Rising Lion Israel" itu.
IRGC adalah adalah angkatan bersenjata terkuat Iran saat ini.
TV pemerintah Iran juga mengumumkan ilmuwan nuklir Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi juga tewas dalam serangan Israel.
Israel mengeklaim, puluhan pesawat tempurnya menyerang puluhan target militer dan situs nuklir Iran.
Namun, Iran membantah bahwa yang diserang adalah pemukiman penduduk di Teheran.
Dari foto-foto Associated Press yang dipublikasikan pagi ini tampak sejumlah mobil hancur di dekat apartemen akibat serangan Israel.
Baca juga: Iran Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur Israel, Pilot Perempuan Ditangkap, IDF Respons Begini
3. Selamat dari Serangan Israel, Khamenei Bersumpah Israel akan Hadapi Hukuman Berat
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, selamat dari gelombang serangan udara Israel yang mengguncang wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025), pagi.
Khamenei dalam kondisi yang dilaporkan stabil dan terus menerima pengarahan langsung dari para pejabat keamanan.
Khamenei kemudian menyampaikan pesan keras terhadap Israel dan berjanji akan membalas serangan tersebut dengan hukuman yang berat.
"Pada dini hari tadi, rezim Zionis mengulurkan tangannya yang jahat dan berlumuran darah untuk melakukan kejahatan di negara kita tercinta, memperlihatkan sifat jahatnya lebih dari sebelumnya dengan menargetkan wilayah permukiman. Rezim harus menunggu hukuman berat," ujar Khamenei dalam pernyataan resminya yang dikutip Kantor Berita IRNA.
Khamenei menegaskan, angkatan bersenjata Republik Islam Iran tidak akan membiarkan tindakan agresi ini berlalu tanpa pembalasan.
“Dengan kehendak Tuhan, kekuatan besar angkatan bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkan hal ini begitu saja tanpa hukuman,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, beberapa komandan militer dan ilmuwan Iran gugur dalam serangan tersebut.
“Pengganti dan kolega mereka akan segera melanjutkan tugas mereka, Insya Allah,” tuturnya.
4. Amerika Serikat Mengaku Tidak Terlibat dalam Serangan Israel ke Iran, Benarkah?
Israel melancarkan gelombang serangan besar-besaran ke Iran pada Kamis (12/6/2025) malam, mengebom lokasi nuklir dan rudal, menargetkan para pemimpin militer serta ilmuwan nuklir, dan melakukan operasi sabotase terhadap fasilitas rudal dan pertahanan udara.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam, Jenderal Hossein Salami, termasuk di antara korban tewas, sebagaimana dikonfirmasi oleh media pemerintah Iran.
Media pemerintah juga melaporkan kematian dua ilmuwan nuklir terkemuka dan seorang jenderal senior lainnya, serta menayangkan gambar asap mengepul dari bangunan permukiman.
Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan tidak terlibat dalam serangan tersebut.
“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran,” kata Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, dalam pernyataan yang dikutip oleh Axios.
Baca juga: Rudal Iran Tiba di Tel Aviv, Sirene Bergema di Seluruh Israel
“Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran, dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut.”
“Israel memberi tahu kami bahwa mereka menganggap tindakan ini perlu untuk membela diri.”
5. Sosok Vishwash Kumar Ramesh, Penumpang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat di India, Duduk di Kursi 11A
Vishwash Kumar Ramesh, 40 tahun, menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dalam kecelakaan pesawat Air India 171 pada Kamis (12/6/2025).
Mengutip The New York Times, Vishwash sempat menghubungi keluarganya di Inggris untuk memberi tahu kondisinya.
"Saya tidak tahu bagaimana saya bisa selamat," ujar Vishwash, menurut adiknya, Nayan Ramesh (27).
Menurut Hindustan Times, Vishwash adalah warga negara Inggris keturunan India.
Ia telah tinggal di London selama 20 tahun bersama istri dan anaknya.
Saat kejadian, Vishwash sedang berkunjung di India dan berniat pulang ke rumahnya di London sebelum pesawat yang ditumpanginya jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad.
Sebanyak 241 orang di dalam pesawat diyakini tewas, termasuk saudara laki-laki Vishwash, Ajay (45).
Di India, seorang dokter bernama Dhaval Gameti yang memeriksa Vishwash mengatakan kepada The Associated Press bahwa Vishwash sempat mengalami disorientasi dan mengalami banyak luka di sekujur tubuh, tetapi secara keseluruhan kondisinya stabil.
Tak lama setelah pesawat jatuh, Vishwash berhasil melakukan panggilan video kepada ayahnya dari samping reruntuhan pesawat, kata Nayan.
(Tribunnews.com)
Sumber: TribunSolo.com
Netanyahu Dukung 'Israel Raya', Caplok Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah, Irak, Mesir |
![]() |
---|
Samir Halila Ditunjuk AS Jadi Gubernur Gaza setelah Perang, Palestina Mengecam |
![]() |
---|
Netanyahu Diseret ke Pengadilan ICC, Dituding Terlibat Kasus Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera di Gaza |
![]() |
---|
Sosok Albanese, Pemimpin Australia yang Berani Akui Palestina dan Tegur Netanyahu |
![]() |
---|
Kasus Vila Eks Tentara Israel di Bali: Sorotan Publik dan Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.