Jumat, 5 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Bombardir Israel, 60 Orang Terluka, IDF Minta Warga Tak Publikasikan Dampak Kerusakan di Medsos

Beberapa rudal Iran menghantam Israel bagian tengah, dengan ledakan besar terdengar di daerah Tel Aviv.

Editor: Willem Jonata
Akun X Emanuel (Mannie) Fabian
IRAN RUDAL ISRAEL - Tangkapan layar video yang menunjukkan pecahan besar dari rudal balistik yang dicegat dan diluncurkan dari Iran menghantam sebuah kota di Israel bagian utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Iran meluncurkan rudal balistik secara beruntun ke Israel pada Jumat (13/6/2025), malam.

Warga Israel berhamburan, menuju ke tempat perlindungan.

Juru bicara IDF Brigjen Effie Defrin mengatakan sebagian besar rudal dicegat oleh pertahanan udara atau jatuh sebelum mencapai negara itu.

“Ada sejumlah kecil benturan pada gedung, beberapa disebabkan oleh pecahan intersepsi,” katanya, seperti diberitakan Times of Israel.

Baca juga: Iran Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur Israel, Pilot Perempuan Ditangkap, IDF Respons Begini

Lebih dari 60 orang dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. 

Seorang wanita tercatat dalam kondisi kritis, seorang lainnya terluka parah, dan delapan orang terluka sedang.

Selebihnya, mereka mengalami luka ringan atau menderita kecemasan akut.

Laporan media mengindikasikan mereka yang dalam kondisi lebih parah tidak berada di tempat perlindungan saat terluka.

Media Iran mengklaim ratusan rudal ditembakkan. Sementara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperkirakan jumlah sebenarnya kurang dari 100 rudal, hanya puluhan. 

Beberapa rudal menghantam Israel bagian tengah, dengan ledakan besar terdengar di daerah Tel Aviv. Asap terlihat mengepul di beberapa lokasi benturan.

Tentara Komando Front Dalam Negeri menyelamatkan seorang warga sipil dari salah satu gedung di daerah Tel Aviv yang terkena rudal balistik, kata IDF.

Kemudian, pecahan besar rudal yang dicegat menghantam sebuah kota di Israel utara dan menyebabkan kerusakan, kata polisi.

AFP mengutip pernyataan seorang pejabat Amerika Serikat yang tak disebut namanya, bahwa AS membantu Israel dalam mempertahankan diri dari serangan rudal.

Namun, ia tak memberi rincian mengenai sejauh mana peran AS.

Sementara iut, IDF mengimbau masyarakat untuk tidak mempublikasikan lokasi atau rekaman dampak rudal di media sosial. 

"Musuh memantau rekaman tersebut untuk meningkatkan kemampuan serangannya," kata militer.

Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan Iran telah "melewati batas merah setelah berani menembakkan rudal ke konsentrasi penduduk sipil di Israel."

"Kami akan terus membela warga Israel dan memastikan bahwa rezim Ayatollah membayar harga yang sangat mahal atas tindakan kejinya," imbuhnya.

Operasi True Promise III

Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran terhadap terhadap Israel dan menamakan operasi tersebut "True Promise III".

Ratusan rudal ditembakkan oleh Iran pada Jumat malam dan diklaim berhasil menembus sistem pertahanan udara berlapis-lapis milik Israel.

Sasaranya, seperti diberitakan Tasnim, adalah pangkalan-pangkalan Israel dan kementerian perang serta kementerian keamanan nasional Israel.

Rudal-rudal yang dilepaskan Iran merupakan balasan atas serangan udara Israel yang menewaskan tokoh penting negara itu.

Diketahui, Israel menyerang sejumlah lingkungan permukiman di Teheran, termasuk markas Garda Revolusi dan fasilitas nuklir Iran.

Serangan itu menewaskan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri, Panglima Korps Garda Revolusi Islam Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima Markas Besar Pusat Khatam al-Anbia Iran Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid, Panglima Pasukan Dirgantara IRGC Mayor Jenderal Amir Ali Hajizadeh.

Termasuk enam ilmuwan nuklir Iran tewas dalam serangan itu.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan