Konflik Iran Vs Israel
Status Perang Naik Jadi Menghukum Israel, Jenderal Iran: Rezim Zionis Abaikan Hukum Internasional
Angkatan Bersenjata Iran menaikkan status perangnya melawan Israel, dari mencegah kini jadi menghukum serangan tentara zionis
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Iran menaikkan status perangnya melawan Israel.
Dari operasi yang dilancarkan sejak Jumat (13/6/2025) berupa operasi peringatan pencegahan, kini operasi berganti menjadi operasi hukuman.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi memimpin operasi tersebut.
Menurutnya, operasi hukuman yang sebenarnya akan segera dilaksanakan, dikutip dari Kantor Resmi Berita Iran, IRNA, Rabu (18/6/2025).
Mayor Jenderal Mousavi mengatakan, Israel mengabaikan semua hukum internasional yang diakui.
Yakni dengan terus membunuh sekitar 300 wartawan di Gaza dan Lebanon, rezim tersebut secara brutal menyerang personel media Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) dalam upaya untuk membungkam suara kebenaran.
Pernyataannya mengacu pada serangan Israel terhadap kantor pusat IRIB di Teheran pada hari Senin (16/6/2025).
Jenderal tinggi itu mengatakan bahwa penduduk wilayah yang diduduki, terutama Tel Aviv dan Haifa, diperingatkan untuk meninggalkan daerah tersebut demi keselamatan hidup mereka dan agar tidak menjadi korban keinginan kejam Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu.
Ia menambahkan, orang-orang yang mencari kebebasan di dunia dapat yakin bahwa negara besar Iran, dengan garda terdepan angkatan bersenjatanya, akan membalas darah para syuhada, tulis IRNA.
Saling Serang
Konflik mematikan antara Iran dan Israel memasuki hari keenam pada Rabu (18/6/2025).
Baca juga: Alasan Presiden Masoud Pezeshkian Undang Prabowo ke Iran saat Berkonflik vs Israel, Sikapnya Jelas
Kedua belah pihak memperluas serangan mereka.
Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang di Iran, termasuk beberapa komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil Teheran.
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sedikitnya 24 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan Iran di wilayah mereka.
Pada Rabu pagi, militer Israel mengatakan pesawat tak berawak itu membunyikan sirene sekitar pukul 5:55 pagi waktu setempat dan telah ditembak jatuh.
Israel telah menargetkan Universitas Imam Hossein yang terkait dengan Garda Revolusi Iran di Teheran timur, menurut situs web berita Iran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.