Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Tel Aviv Berantakan, 5 hari Serangan Iran ke Israel Baru Pemanasan, Operasi Hukuman Segera

Iran memperingatkan penduduk Israel, khususnya di Tel Aviv dan Haifa untuk meninggalkan wilayah tersebut demi hidup mereka.

|
Editor: Willem Jonata
Tangkapan layar X/@damottaff
TERBAKAR- Korps Garda Revolusi Islam mengumumkan telah meluncurkan serangan rudal yang berhasil terhadap pusat utama badan mata-mata Mossad rezim Zionis di Tel Aviv. IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa unit Pasukan Dirgantaranya melakukan operasi efektif terhadap Mossad pada dini hari Selasa. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah Israel porak-poranda akibat serangan bertubi-tubi  Iran, sejak lima hari terakhir.

Terhitung Jumat malam pekan lalu, Iran tercatat melepaskan 11 gelombang serangan menggunakan ratusan rudal balistik dan pesawat tanpa awak.

Serangan tersebut diklaim mengenai sejumlah sasaran. Satu di antaranya kompleks militer Kirya di Tel Aviv. Termasuk markas intelejen Mossad.

Ratusan apartemen dan infrastruktur lainnya di distrik Ramat Gan di Tel Aviv mengalami kerusakan berarti.

Bahkan, Bandara Ben-Gurion di Tel Aviv, terpaksa ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.

Korban tewas sejauh ini dilaporkan berjumlah 24 orang. Sementara yang mengalami luka jumlahnya ratusan.

Warga Israel terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan dan lokasi aman. Mereka diliputi ketakutan dan cemas.

Hingga kini Iran belum berencana menghentikan serangannya terhadap Israel. Bahkan gempuran lima hari terakhir ini, disebut hanya pemanasan.

"Operasi yang dilakukan sejauh ini, berfungsi sebagai peringatan dan pencegahan," kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, dikutip IRNA.

Iran memperingatkan penduduk Israel, khususnya di Tel Aviv dan Haifa untuk meninggalkan wilayah tersebut demi hidup mereka, sekaligus agar tak menjadi korban ambisi Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.

"Operasi hukuman yang sebenarnya akan segera dilaksanakan," lanjut dia.

Israel, menurut Mayor Jenderal Mousavi, telah mengabaikan semua hukum internasional yang diakui.

Salah satunya yang dia singgung adalah serangan Israel yang menargetkan media Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), dalam upaya untuk membungkam suara kebenaran.

Ia menegaskan Angkatan Bersenjata Iran menjadi garda terdepan membalas darah para martir.

Serangan Israel yang menyasar target di Iran sebelumnya dilaporkan telah menewaskan 224  orang. Mayoritas adalah warga sipil.

Namun, ada yang menyebut bahwa korban tewas jauh lebih besar daripada itu.

Belum lagi sejumlah tokoh penting Iran tewas dalam serangkaian serangan udara Israel.

Dua di antaranya Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, yang menjabat Kepala Staf Angkatan Bersenjata, dan Jenderal Hossein Salami, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan