Konflik Iran Vs Israel
Tel Aviv Berantakan, 5 hari Serangan Iran ke Israel Baru Pemanasan, Operasi Hukuman Segera
Iran memperingatkan penduduk Israel, khususnya di Tel Aviv dan Haifa untuk meninggalkan wilayah tersebut demi hidup mereka.
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah Israel porak-poranda akibat serangan bertubi-tubi Iran, sejak lima hari terakhir.
Terhitung Jumat malam pekan lalu, Iran tercatat melepaskan 11 gelombang serangan menggunakan ratusan rudal balistik dan pesawat tanpa awak.
Serangan tersebut diklaim mengenai sejumlah sasaran. Satu di antaranya kompleks militer Kirya di Tel Aviv. Termasuk markas intelejen Mossad.
Ratusan apartemen dan infrastruktur lainnya di distrik Ramat Gan di Tel Aviv mengalami kerusakan berarti.
Bahkan, Bandara Ben-Gurion di Tel Aviv, terpaksa ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Korban tewas sejauh ini dilaporkan berjumlah 24 orang. Sementara yang mengalami luka jumlahnya ratusan.
Warga Israel terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan dan lokasi aman. Mereka diliputi ketakutan dan cemas.
Hingga kini Iran belum berencana menghentikan serangannya terhadap Israel. Bahkan gempuran lima hari terakhir ini, disebut hanya pemanasan.
"Operasi yang dilakukan sejauh ini, berfungsi sebagai peringatan dan pencegahan," kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, dikutip IRNA.
Iran memperingatkan penduduk Israel, khususnya di Tel Aviv dan Haifa untuk meninggalkan wilayah tersebut demi hidup mereka, sekaligus agar tak menjadi korban ambisi Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu.
"Operasi hukuman yang sebenarnya akan segera dilaksanakan," lanjut dia.
Israel, menurut Mayor Jenderal Mousavi, telah mengabaikan semua hukum internasional yang diakui.
Salah satunya yang dia singgung adalah serangan Israel yang menargetkan media Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), dalam upaya untuk membungkam suara kebenaran.
Ia menegaskan Angkatan Bersenjata Iran menjadi garda terdepan membalas darah para martir.
Serangan Israel yang menyasar target di Iran sebelumnya dilaporkan telah menewaskan 224 orang. Mayoritas adalah warga sipil.
Namun, ada yang menyebut bahwa korban tewas jauh lebih besar daripada itu.
Belum lagi sejumlah tokoh penting Iran tewas dalam serangkaian serangan udara Israel.
Dua di antaranya Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, yang menjabat Kepala Staf Angkatan Bersenjata, dan Jenderal Hossein Salami, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Konflik Iran Vs Israel
Iran di Ambang Bencana, Waduk Susut 10 Juta Warga Teheran Hadapi Risiko Krisis Air |
---|
Gudang Senjata AS Menipis karena Seperempat Rudal THAAD Digunakan untuk Israel dari Serangan Iran |
---|
Kementerian Intelijen Iran Merinci Taktik Kontraintelijen Jitu Selama Perang Iran Lawan Israel & AS |
---|
Arab Tolak Perintah Trump, Enggan Serahkan Rudal THAAD untuk Bantu Israel Hadapi Iran |
---|
Tanda-Tanda Israel Sedang Siapkan Serangan Baru ke Iran, Ancaman Nuklir Cuma Kedok |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.