Jumat, 8 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Bunker Buster, Satu-satunya Senjata yang Dianggap Bisa Hancurkan Fasilitas Nuklir Fordow Iran

Bunker buster, senjata milik AS, dianggap sebagai satu-satunya bom yang bisa menghancurkan situs nuklir Fordow bawah tanah milik Iran.

YouTube CNN
BUNKER BUSTER - Foto ini diambil dari tangkap layar YouTube CNN, Jumat (20/6/2025). Bunker buster, senjata milik AS, dianggap sebagai satu-satunya bom yang bisa menghancurkan situs nuklir Fordow bawah tanah milik Iran. 

Diketahui, jangkauan dan kekuatan pesawat pengebom Israel lebih terbatas dibandingkan dengan rekan-rekan mereka dari Amerika, sehingga serangan terhadap Fordow oleh pasukan Israel sendiri menjadi lebih rumit.

F-15 Israel menempuh jarak hampir 2.000 kilometer dengan muatan yang jauh lebih kecil sekitar 400 kilogram.

Menghancurkan fasilitas pengayaan Fordow membutuhkan aset militer AS yang tidak pernah digunakan dalam perang, menurut laporan di Wall Street Journal.

Dikenal sebagai Massive Ordnance Penetrator, GBU-57 dirancang untuk menembus bebatuan gunung sepanjang 200 kaki sebelum meledak. Amerika Serikat memiliki sekitar 20, surat kabar melaporkan, yang dikirim melalui pesawat pengebom siluman B-2.

Trump Akan Putuskan 2 Minggu Lagi

Sementara itu, Trump baru akan memutuskan apakah bakal ikut campur dalam konflik Iran vs Israel, dua minggu mendatang.

Baca juga: Iran Pakai Rudal Baru untuk Serang Markas Mossad Israel, Tak Terdeteksi dan Tak Bisa Dicegat

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyampaikan pesan langsung dari Trump yang berisi:

"Berdasarkan fakta bahwa ada peluang besar terjadinya negosiasi dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan membuat keputusan apakah akan pergi (ikut campur) atau tidak dalam dua minggu ke depan."

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Iran mengatakan kepada BBC, jika Trump ikut campur dengan membantu Israel, maka itu akan menyebabkan "neraka" di Timur Tengah terbuka.

"Ini bukan perang Amerika," imbuh dia.

Berita itu muncul 24 jam setelah Trump mengatakan dia belum memutuskan untuk bergabung dalam konflik tersebut.

Ketika ditanya apa pesan untuk "pendukung Trump sehari-hari" yang memiliki kekhawatiran tentang keterlibatan AS, Leavitt mengatakan untuk "percaya pada Presiden Trump".

Ia menambahkan, "prioritas utama" Presiden adalah memastikan Iran tidak berhasil membangun senjata nuklir.

Leavitt sejauh ini berulang kali menolak untuk membahas "hipotesis", termasuk apakah pejabat Iran dapat datang ke Gedung Putih, atau apakah Trump akan meminta persetujuan dari Kongres atas keterlibatan AS.

Trump dan pemerintahannya berupaya mempertahankan suasana ambiguitas strategis - tidak mengungkapkan banyak hal kepada publik tentang pemikiran atau tindakan potensial mereka terhadap konflik Iran vs Israel.

"Saya mungkin melakukannya," katanya kepada wartawan pada Rabu (18/6/2025).

"Saya mungkin tidak melakukannya," ujarnya lagi.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan