Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Perang dengan Iran Bikin Israel Rugi Rp 3,2 Triliun Per Hari, Imbas Mahalnya Sistem Intersepsi Rudal

Sistem pertahanan milik Israel itu saat ini bekerja keras untuk menghadapi gelombang serangan Teheran.

|
khaberni/tangkap layar
RUDAL BALISTIK - Tangkapan layar video yang dirilis militer Iran yang menunjukkan rudal yang dikatakannya akan digunakan untuk menyerang Israel, dalam eskalasi baru konfrontasi yang sedang berlangsung antara kedua negara. Setiap rudal dari Iran yang mendarat di tanah Israel menyebabkan kerugian ekonomi signifikan, estimasinya sekitar 200 juta dolar per hari atau setara Rp 3,2 triliun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap rudal dari Iran yang mendarat di tanah Israel menyebabkan kerugian ekonomi signifikan, estimasinya sekitar 200 juta dolar per hari atau setara Rp 3,2 triliun.

Wall Street Journal mengutip para analis pertahanan, kerugian Israel ini berasal dari tekanan keuangan imbas konflik, karena besarnya pengeluaran untuk operasi pertahanan seperti Iron Dome, David Sling, Arrow, maupun Thaad.

Baca juga: Presiden AS Donald Trump Akui Sulit Bujuk Israel Setop Serangan ke Iran

Sistem pertahanan milik Israel itu saat ini bekerja keras untuk menghadapi gelombang serangan Teheran.

Para ahli mengungkap, untuk mengoperasikan sistem intersepsi rudal saja, Israel harus menggelontorkan biaya hingga 200 juta dolar AS per hari.

Baca juga: Erdogan Yakin Israel Ogah AS dan Iran Mesra dengan Luncurkan Serangan Dadakan untuk Rusak Diplomasi

Selain kerugian finansial, dampak serangan Iran juga terasa di tengah masyarakat Israel. Media Israel, Maariv mengatakan bahwa banyak toko-toko di Kota Tel Aviv terpaksa tutup dan suasana kota yang sepi.

Sementara itu Kantor Berita Tasnim melaporkan serangan balasan Iran membuat peningkatan kekhawatiran terhadap stabilitas keuangan sosial jangka panjang Israel.

Misalnya, penerbangan komersial ditangguhkan, banyak bisnis terhenti operasinya, dan belanja alutsista militer naik tajam.

Berdasarkan laporan Deutsche Welle dari Jerman, Israel saat ini dihadapkan pada dua medan konflik yang secara langsung membebani keuangan mereka.

Pemerintah Israel menyiasati potensi kedaruratan fiskal itu dengan menutup biaya militer yang membengkak lewat kebijakan kenaikan pajak.

Tapi kebijakan ini justru membuat ketidakpuasan di tengah masyarakat Israel yang sudah terdampak parah oleh kondisi peperangan.

"Di luar kehancuran, hilangnya nyawa, dan tragedi manusia, sumber daya yang besar harus dihabiskan untuk memobilisasi pasukan dan memperoleh peralatan,” tulis laporan itu.

Baca juga: Geruduk Kedubes AS, FPN Desak Amerika Serikat dan Sekutu Setop Manjakan Israel dengan Senjata

Selain itu juga terjadi krisis tenaga kerja yang memburuk di mana puluhan ribu tentara cadangan meninggalkan pekerjaan sipil mereka untuk bergabung dalam pertempuran.

Di tambah, kebijakan pencabutan izin kerja bagi pekerja Palestina yang membuat Israel kekurangan tenaga kerjanya di berbagai sektor.

Berdasarkan laporan itu, pada tahun 2024 anggaran pertahanan Israel melonjak 65 persen mencapai 46 miliar dolar AS atau setara 8,8 persen dari PDB mereka. Ini juga tercatat menjadi yang tertinggi kedua di dunia setelah Ukraina.

Sedangkan pada tahun 2025, anggaran pertahanan Israel dialokasikan sebesar 38 miliar dolar untuk pertahanan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan