Konflik Iran Vs Israel
Pesan Jelas Iran ke Prancis: Hak Nuklir Kami Tidak Dapat Dirampas Lewat Ancaman ataupun Perang
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan hak Iran untuk menjalankan program nuklir untuk kepentingan sipil tidak dapat dirampas oleh ancaman.
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN — Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan hak Iran untuk menjalankan program nuklir untuk kepentingan sipil tidak dapat dirampas oleh perang ataupun ancaman.
"Iran selalu menyampaikan bahwa mereka siap memberikan jaminan dan membangun kepercayaan dalam kegiatan nuklir damai mereka dalam kerangka hukum internasional," kata Pezeshkian kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui pembicaraan via telepon seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Hak-hak yang diberikan kepada negara dan bangsa oleh hukum internasional tidak dapat dirampas dari mereka oleh ancaman atau perang," kata Pezeshkian.
Kementerian Kesehatan Iran menyebutkan, serangan Israel terhadap Iran telah menewaskan lebih dari 400 orang sejak dimulai minggu lalu, saat pertempuran berkecamuk antara kedua musuh bebuyutan itu.
"Hingga pagi ini, serangan Israel telah merenggut nyawa lebih dari 400 warga Iran yang tak berdaya dan menyebabkan 3.056 lainnya terluka oleh rudal dan pesawat tak berawak," kata juru bicara kementerian kesehatan Hossein Kermanpour dalam sebuah posting di media sosial X.
Israel mengklaim pada hari Sabtu bahwa mereka telah menunda program nuklir Iran setidaknya dua tahun, sehari setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa Teheran memiliki "waktu maksimum" dua minggu untuk menghindari kemungkinan serangan udara Amerika.
Trump telah mempertimbangkan apakah akan melibatkan Amerika Serikat dalam kampanye pengeboman Israel, mengindikasikan dalam komentar terbarunya bahwa ia dapat mengambil keputusan sebelum batas waktu dua minggu yang ia tetapkan minggu ini.
Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa angkatan udaranya telah meluncurkan serangan udara baru terhadap lokasi penyimpanan dan peluncuran rudal di Iran tengah, karena terus melancarkan gelombang serangan yang katanya ditujukan untuk mencegah saingannya mengembangkan senjata nuklir -- sebuah ambisi yang dibantah Teheran.
"Menurut penilaian yang kami dengar, kami telah menunda setidaknya dua atau tiga tahun kemungkinan bagi mereka untuk memiliki bom nuklir," kata menteri luar negeri Israel Gideon Saar dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Sabtu.
Baca juga: Yakin Ada Ancaman Pembunuhan oleh AS dan Israel, Pemimpin Tertinggi Iran Siapkan 3 Calon Pengganti
Saar mengatakan serangan gencar Israel selama seminggu akan terus berlanjut. "Kami akan melakukan semua yang dapat kami lakukan di sana untuk menghilangkan ancaman ini," katanya kepada surat kabar Jerman Bild.
Para diplomat tinggi dari Inggris, Prancis, dan Jerman bertemu dengan mitra mereka dari Iran, Abbas Araghchi, di Jenewa pada hari Jumat dan mendesaknya untuk melanjutkan perundingan dengan Amerika Serikat yang telah digagalkan oleh serangan Israel.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengatakan "kami mengundang menteri Iran untuk mempertimbangkan negosiasi dengan semua pihak, termasuk Amerika Serikat, tanpa menunggu penghentian serangan, yang juga kami harapkan."
Baca juga: Pejabat Iran: Serangan Udara Terjadi di Dekat Fordow, Isfahan, dan Natanz, Pertahanan Qom Diaktifkan
Namun Araghchi mengatakan kepada NBC News setelah pertemuan tersebut bahwa "kami tidak siap untuk bernegosiasi dengan mereka [Amerika Serikat] lagi, selama agresi terus berlanjut."
Trump mengabaikan upaya diplomasi Eropa, dengan mengatakan kepada wartawan, "Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami. Eropa tidak akan dapat membantu dalam hal ini."
Konflik Iran Vs Israel
Iran Pamer Kekuatan Besar Tembak Rudal ke di Teluk Oman, Bikin Israel Was-was |
---|
Iran Pamer, Sebut Rudal yang Hantam Israel Hanya Rudal Lawas: Yang Baru Lebih Dahsyat |
---|
Perang 12 Hari Lawan Israel Sisakan Kekacauan di Seluruh Iran: Transportasi Lumpuh, Sinyal Kacau |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Mossad Israel Sukses Rekrut 'Orang Dalam' Nuklir Iran, Teheran Eksekusi Gantung Rouzbeh Vadi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.