Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Akan Tangguhkan Kerja Sama dengan IAEA, Tuntut Jaminan Keamanan di Fasilitas Nuklir

Parlemen Iran setuju untuk menangguhkan kerja sama dengan badan atom PBB, IAEA, hingga Iran mendapat jaminan keamanan terhadap fasilitas nuklirnya.

dok. IAEA
PENGKHIANATAN IAEA - Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi. Iran menuduh Grossi memutarbalikkan fakta dalam laporan sebelumnya yang menyebabkan terjadinya serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir Teheran. Pada 25 Juni 2025, Parlemen Iran setuju untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA hingga Iran mendapat jaminan keamanan terhadap fasilitas nuklirnya. 

Sebelumnya, Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Majelis Permusyawaratan Islam telah menyetujui rencana ini dan menyebut laporan IAEA tentang program nuklir Iran sebagai awal dari serangan Israel.

"Menurut rencana tersebut, kegiatan seperti pemasangan kamera pengawas, inspeksi, dan pelaporan kepada Badan tersebut akan ditangguhkan kecuali keamanan fasilitas nuklir Iran terjamin," seperti diberitakan Tasnim.

Parlemen Iran menyetujui rancangan undang-undang tersebut sehari setelah gencatan senjata dilaksanakan, pada hari Selasa (24/6/2025), yang mengakhiri perang 12 hari antara Israel dan Iran.

Gencatan senjata tersebut diumumkan setelah Iran membalas serangan sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, dengan meluncurkan sejumlah rudal ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar.

Sebelumnya, Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan tersebut, mengatakan kemarin bahwa ia telah meminta pertemuan mendesak dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dan menyerukan dimulainya kembali kegiatan IAEA di Iran.

IAEA: Uranium Iran Telah Dipindahkan sebelum Serangan Besar

Pada hari Rabu, Rafael Grossi mengatakan Iran mungkin telah memindahkan sebagian besar uraniumnya sebelum serangan besar dari Israel dan AS.

"Ada kemungkinan sebagian besar uranium yang diperkaya tinggi milik Iran selamat dari serangan Israel dan AS karena mungkin telah dipindahkan setelah serangan pertama," kata kepala pengawas nuklir PBB Rafael Grossi, pada hari Rabu (25/6/2025), seperti diberitakan Reuters.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang berlaku mulai Selasa, 24 Juni 2025, mengakhiri perang selama 12 hari.

Perang Israel-Iran dimulai pada 13 Juni 2025 saat Israel menyerang Iran dan kemudian melibatkan AS yang pada 22 Juni 2025 membombardir tiga fasilitas nuklir Iran dengan bom GBU-57. 

Iran membalas serangan tersebut pada 23 Juni dengan menyerang pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar.

Pada hari Selasa, Trump menyatakan bahwa Israel dan Iran menginginkan gencatan senjata dan mendatanginya hampir bersamaan.

Setelah kesepakatan tercapai, Israel menyatakan akan kembali memusatkan serangan militernya ke Jalur Gaza, memperpanjang konflik dengan Hamas sejak Oktober 2023.

lihat fotoAMERIKA SERANG IRAN - Grafis AS menyerang situs nuklir di Iran
AMERIKA SERANG IRAN - Grafis AS menyerang situs nuklir di Iran

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan