Selasa, 12 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Tuduh Hamas Rebut Bantuan Kemanusiaan di Gaza dan Mencurinya dari Warga Sipil

Netanyahu tuding Hamas curi bantuan untuk warga Gaza. Sementara itu, negosiasi gencatan senjata masih jalan di tempat.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SOLIDARITY GAZA - Peserta aksi mengikuti long march Solidarity March with Global March to Gaza di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/6/2025). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas untuk gerakan Global March to Gaza yang bertepatan dengan ribuan warga lintas negara yang tengah bersiap memasuki wilayah Gaza untuk memberikan bantuan kepada rakyat Palestina yang mengalami krisis akibat blokade dari Israel. - Netanyahu tuding Hamas curi bantuan untuk warga Gaza. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Investigasi New York Times menyebut bantuan dari GHF hanya menyediakan 1.700 kalori per hari—di bawah standar gizi dunia—tanpa disertai obat-obatan atau suplai penting lainnya.

Lebih dari 500 warga Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan saat mencoba mengambil bantuan di titik distribusi.

Menurut para pengamat dan pejabat kemanusiaan Barat seperti David Satterfield dan Cindy McCain, Israel belum memberikan bukti konkret bahwa Hamas menyalahgunakan jalur distribusi bantuan sebelumnya.

Bahkan, sistem distribusi baru justru memperparah krisis karena memaksa warga untuk berpindah ke wilayah yang ditentukan dan membatasi akses bantuan hanya di delapan titik distribusi.

PBB telah memperingatkan bahwa skema ini berpotensi memperburuk pengungsian massal di Gaza.

Lokasi-lokasi bantuan kini menjadi instrumen militer yang dikaitkan dengan strategi relokasi penduduk, seperti yang ditunjukkan oleh laporan militer Israel pada 29 Mei, yang menyebut titik distribusi di Koridor Netzarim dirancang untuk memaksa warga Gaza utara pindah ke selatan.

Jumlah Korban Tewas

Perang di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-627 sejak dimulai pada 7 Oktober 2023.

Korban jiwa terus bertambah seiring eskalasi militer yang tak kunjung mereda.

Baca juga: Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata Meningkat untuk Akhiri Perang Israel di Gaza

Hingga 25 Juni 2025, tercatat 56.156 orang tewas akibat serangan yang dilakukan oleh militer Israel.

Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Jumlah korban luka mencapai 132.239 orang, Middle East Monitor melaporkan.

Fasilitas kesehatan yang lumpuh membuat banyak dari mereka tidak mendapat perawatan layak.

Selain itu, sekitar 11.000 orang dilaporkan hilang.

Sebagian besar diduga tertimbun reruntuhan bangunan atau belum ditemukan akibat hancurnya sistem pelaporan darurat.

Data ini disampaikan oleh otoritas kesehatan Gaza yang didukung laporan dari PBB dan organisasi kemanusiaan internasional.

Situasi di lapangan terus memburuk, dengan bantuan kemanusiaan yang sangat terbatas dan blokade yang masih diberlakukan.

Komunitas internasional terus menyerukan gencatan senjata permanen dan akses kemanusiaan penuh.

Hingga kini, belum ada terobosan politik berarti untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan puluhan ribu warga Gaza tersebut.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan