Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
Insiden Juliana Marins Dimanfaatkan untuk Penggalangan Dana Palsu di Brasil, Pakai Deepfake AI
Muncul penipuan dengan modus penggalangan dana palsu atas nama Juliana Marins, warga negara Brasil yang tewas dalam insiden di Gunung Rinjani.
TRIBUNNEWS.COM - Muncul penipuan dengan modus penggalangan dana palsu atas nama Juliana Marins, warga negara Brasil yang tewas dalam insiden di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Juliana Marins diketahui tewas setelah jatuh ke dalam jurang sedalam kurang lebih 600 meter di Gunung Rinjani.
Dilansir media massa Brasil, Lupa, warganet Brasil dihebohkan dengan munculnya iklan bersponsor di Facebook dan Instagram sedang digunakan untuk mempromosikan dugaan kampanye penggalangan dana atas nama keluarga Juliana Marins.
Setelah melakukan verifikasi, Lupa menyatakan hal itu sebagai penipuan.
Keluarga Juliana telah mengklarifikasi melalui sebuah unggahan di Instagram pada Rabu (25/6/2025).
Mereka tidak mengadakan penggalangan dana apa pun untuk membawa pulang jenazah Juliana Marins ke Brasil.
Pada 22 Juni, keluarga sudah memperingatkan tentang adanya penipuan ini.
Pakai Deepfake AI hingga Berita Bohong
Penipuan penggalangan dana itu melibatkan penggunaan deepfake kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), berita palsu, dan situs web kloning.
Manipulasi AI: Sebuah video yang salah dikaitkan dengan Mariana Marins, saudara perempuan Juliana, diubah menggunakan kecerdasan buatan (taktik yang dikenal sebagai deepfake) untuk mensimulasikan permohonan sumbangan.
Dalam rekaman yang diubah, dia meminta bantuan untuk mengumpulkan R$50.000 (sekitar Rp150 juta) untuk repatriasi Juliana Martins.
Baca juga: 4 Hal yang Membuat Netizen Brasil Marah soal Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani
Namun, publikasi asli dibuat pada 23 Juni 2025, bahkan sebelum kematian Juliana dikonfirmasi, yang terjadi keesokan harinya (24).
Dalam versi aslinya, dia berbicara tentang kemungkinan penyelamatan Juliana.
Penyalahgunaan Identitas Jurnalistik: Video lain yang mempromosikan kampanye donasi palsu secara ilegal menggunakan logo GloboNews, mencoba membuat orang percaya bahwa jaringan tersebut telah melaporkan penggalangan dana.
Tidak ada laporan tentang masalah ini yang ditemukan di situs web Globo.
Sebaliknya, portal G1, yang merupakan bagian dari grup yang sama, menerbitkan peringatan tentang penggunaan nama Juliana dalam kampanye penggalangan dana palsu.
Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
| Rapat dengan DPR, Kepala Basarnas Jawab Dugaan Kelalaian SAR saat Evakuasi Juliana di Gunung Rinjani |
|---|
| Penyelamatan Juliana Marins Pakai Tali Dikritik DPR, Berapa Anggaran Basarnas Tahun 2025? |
|---|
| Evaluasi Proses Penyelamatan Juliana Marins, Komisi V DPR RI: Basarnas Harus Dibekali Kamera |
|---|
| Prabowo Kemungkinan Akan Ditanya Presiden Brasil soal Kematian Juliana Marins Saat Bertemu Rabu |
|---|
| Juliana Marins Dimakamkan Dihadiri Ibu Negara Brasil, Warga Berduyun-duyun Beri Penghormatan |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.