Konflik Iran Vs Israel
Israel Gertak Iran, Ancam Bakal Hajar Teheran Tanpa Ampun jika Usik Keamanan Tel Aviv
Menhan Israel, Israel Katz, mengancam bakal meluncurkan serangan balasan yang jauh lebih besar jika negaranya terancam oleh pengayaan nuklir Iran
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Sri Juliati
Sebagai informasi, salah satu isu paling krusial dalam negosiasi antara Iran dan Amerika Serikat adalah persediaan uranium yang diperkaya tinggi milik Iran, yang menurut beberapa laporan intelijen Barat, cukup untuk memproduksi beberapa senjata nuklir dalam hitungan minggu.
Meski Iran terus menyatakan bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bertujuan sipil, kekhawatiran terus membesar di kalangan negara-negara Barat, terutama setelah serangan udara gabungan Israel-AS menghantam sejumlah fasilitas nuklir Iran bulan lalu.
Alasan itu yang mendorong Israel dan Iran terlibat konflik panas hingga aksi saling lempar rudal.
Kendati keduanya telah menyepakati gencatan senjata yang ditengahi AS, namun hingga kini, situasi di kawasan masih tergolong genting.
Pengamat militer memperingatkan bahwa jika provokasi berlanjut, konflik ini bisa memicu eskalasi regional yang melibatkan berbagai kelompok bersenjata pro-Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.
Profesor Ilmu Politik dari Universitas Teheran, Naser Hadian, memperingatkan bahwa situasi pasca gencatan senjata bisa bergerak ke dua arah ekstrem: diplomasi atau pecahnya perang jilid dua.
Dalam diskusi publik yang digelar di Teheran, Hadian menjelaskan bahwa kemungkinan pertama adalah semua pihak, termasuk Iran, Israel, dan Amerika Serikat, menyadari kelelahan akibat konflik dan siap menempuh jalur diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
“Situasi ini bisa menjadi momen kunci untuk mendorong kesepakatan non-agresi, bahkan pakta regional yang menjamin stabilitas keamanan di Timur Tengah,” ujar Hadian.
Namun ia juga mewanti-wanti adanya kemungkinan kedua yang lebih mengkhawatirkan: perang baru.
“Jika kita menerima hipotesis kedua, maka perang tinggal menunggu waktu. Kedua pihak merasa masih memiliki pekerjaan yang belum selesai,” katanya, merujuk pada pernyataan keras dari para pejabat Israel dan Iran yang masih saling mengancam.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.