Jumat, 8 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Putra Netanyahu Sebut Pemimpin Qatar 'Hitler Modern'

Yair Netanyahu menuduh Doha Qatar sebagai 'kekuatan utama di balik gelombang antisemitisme yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia'.

Editor: Muhammad Barir
Facebook Yair Netanyahu
YAIR NETANYAHU - Foto ini diambil dari Facebook Yair Netanyahu pada Senin (14/4/2025), memperlihatkan Yair Netanyahu (kiri) berfoto bersama ayahnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan) di kantor perdana menteri Israel. Foto ini diunggah di Facebook Yair Netanyahu pada 22 Oktober 2024. 

Putra Netanyahu Sebut Pemimpin Qatar 'Hitler Modern'

TRIBUNNEWS.COM-  Putra Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,  Yair Netanyahu menuduh Doha Qatar sebagai 'kekuatan utama di balik gelombang antisemitisme yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia'.

Tuduhan itu disampaikan Yair Netanyahu di tengah kebuntuan perundingan penyanderaan yang dimediasi bersama oleh Qatar, 

Yair, pada hari Senin mencap Emir Qatar Tamim Bin Hamad al Thani dan ibunya Moza binti Nasser sebagai "Hitler dan Goebbels modern,".

Dia mengklaim bahwa Doha adalah "kekuatan utama di balik gelombang antisemitisme yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, yang tidak terlihat sejak tahun 1930-an dan 1940-an."

"Setiap orang Yahudi di seluruh dunia berada dalam bahaya besar akibat pencemaran nama baik yang telah berlangsung selama puluhan tahun terhadap orang Yahudi dan negara Yahudi oleh Qatar, yang dipicu oleh miliaran dolar yang mereka kucurkan ke dalamnya," tulis Yair Netanyahu dalam postingan di X.

Postingan di X oleh Yair Netanyahu, yang memiliki sejarah aktivitas media sosial yang kontroversial dan mempromosikan teori konspirasi, muncul di tengah kebuntuan lain dalam negosiasi penyanderaan yang dimediasi bersama oleh Qatar.


Minggu lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menepis kritik terhadap Qatar, dengan menegaskan bahwa Doha telah memainkan peran yang membantu dalam negosiasi tersebut.

Kritikus Doha telah menunjukkan hubungan dekatnya dengan Hamas dan pendanaannya ke Jalur Gaza yang secara tidak langsung memungkinkan kelompok teror itu untuk memprioritaskan pengembangan persenjataannya untuk menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang memulai perang yang sedang berlangsung.

Qatar, pada gilirannya, telah mencatat bahwa Israel — dan Amerika Serikat — melobi Doha untuk melakukan pembayaran tersebut guna mencegah krisis kemanusiaan di Gaza, yang juga dikemukakan oleh perdana menteri ketika membela diri terhadap kritik karena memungkinkan uang tunai Qatar mengalir ke Jalur Gaza yang diperintah Hamas pada tahun-tahun sebelum 7 Oktober.

Beberapa ajudan perdana menteri Israel saat ini sedang diselidiki atas pekerjaan yang diduga mereka lakukan atas nama negara Teluk tersebut sambil secara bersamaan bekerja untuknya.

 

 

Baca juga: 10 Klaim Israel yang Kental Kebohongan Sejak Dimulainya Perang Gaza pada 7 Oktober

 

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani (Techly360.com)

 

 

 


Putra Netanyahu Menyamakan Qatar dengan Nazi Jerman, Menuduh Emir Qatar dan Ibunya Antisemit

Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel, melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Qatar pada hari Senin, saat negara itu terus menjadi penengah dalam negosiasi pertukaran tahanan.

Dalam postingan X, ia mengklaim bahwa “Qatar adalah kekuatan utama di balik gelombang antisemitisme yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, yang tidak terlihat sejak tahun 1930-an dan 1940-an.” 

Ia menggambarkan Qatar sebagai “Jerman Nazi masa kini,” dan mengkritik keras Emir dan ibunya, dengan mengatakan: “Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani dan ibunya, Sheikha Moza binti Nasser Al-Missned adalah Hitler dan Goebbels masa kini.”

Ia menambahkan: “Setiap orang Yahudi di seluruh dunia berada dalam bahaya besar akibat pencemaran nama baik yang telah berlangsung selama puluhan tahun terhadap orang Yahudi dan negara Yahudi oleh Qatar, yang dipicu oleh miliaran dolar yang mereka kucurkan ke dalamnya.”

Pernyataan Yair Netanyahu muncul di tengah terungkapnya kasus yang disebut "Qatar-gate" – sebuah investigasi keamanan yang sensitif terhadap dugaan hubungan antara rekan dekat ayahnya dan pemerintah Qatar.

Kasus ini melibatkan tuduhan menerima dana dan mempromosikan kepentingan Qatar di kancah Israel maupun internasional, yang bahkan berpotensi membahayakan keamanan negara.

Di antara mereka yang sedang diselidiki adalah Yonatan Urich, mantan penasihat Netanyahu, dan Eli Fildstein, mantan juru bicara Perdana Menteri. Keduanya sebelumnya memegang peran senior di Kantor Perdana Menteri dan dilaporkan telah ditahan.

Ini bukan pertama kalinya Yair Netanyahu secara blak-blakan melontarkan komentar terhadap para pemimpin asing.

Pada bulan April, setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina, Netanyahu junior menghina Macron dalam sebuah unggahan di media sosial, menuliskan kata-kata umpatan dalam bahasa Inggris.   

 

 


SUMBER: THE TIMES OF ISRAEL, MIDDLE EAST MONITOR

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan