Konflik Iran Vs Israel
Houthi Bersumpah Balas Dendam Usai PM Tewas Dibom Israel: Darah Akan Dibalas Darah
Houthi janji akan membalas serangan Israel yang menewaskan Perdana Menteri Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi dan sejumlah menteri senior
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Militan sayap kana nasal Yaman, Houthi berjanji akan membalas dendam atas tewasnya Perdana Menteri Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi dan sejumlah menteri senior dalam serangan udara Israel di ibu kota Sanaa.
Houthi tak merinci jumlah menterinya yang tewas, namun media Israel; Channel 12, menyebut ada 12 menteri yang tewas bersama Al-Rahawi.
Serangan tersebut disebut sebagai yang pertama kali menewaskan pejabat tinggi pemerintahan Houthi sejak konflik meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Buntut insiden berdarah ini, Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mehdi al-Mashat Houthi dalam pernyataannya yang disiarkan melalui Telegram menegaskan bahwa kelompoknya tidak akan tinggal diam.
“Kami berjanji kepada Tuhan, kepada rakyat Yaman, dan kepada keluarga para martir dan korban luka bahwa kami akan membalas dendam,” ujar al-Mashat, dikutip dari Al Arabiya.
Al-Mashat juga mengeluarkan peringatan keras kepada perusahaan asing yang beroperasi di Israel.
Ia mendesak agar mereka segera meninggalkan wilayah tersebut “sebelum terlambat,” mengisyaratkan kemungkinan serangan balasan terhadap kepentingan Israel.
Serangan udara Israel ke Sanaa pada Kamis lalu disebut sebagai yang pertama kali menewaskan pejabat tinggi pemerintahan Houthi sejak konflik meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Operasi militer tersebut merupakan respons langsung atas serangan rudal dan drone yang berulang kali dilancarkan kelompok Houthi ke wilayah Israel.
Kelompok Houthi, yang berafiliasi dengan “poros perlawanan” Iran, selama ini juga kerap menyatakan solidaritas terhadap Palestina dan menggencarkan serangan terhadap jalur pelayaran internasional di Laut Merah.
Aksi tersebut memicu keresahan global, khususnya bagi Israel yang menganggap Houthi sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional dan stabilitas kawasan.
Kronologi Serangan Udara Israel
Baca juga: Serangan Udara Israel di Sanaa Tewaskan 6 Orang, Houthi Bersumpah Tetap Dukung Palestina
Serangan udara Israel terjadi pada Kamis (28/8/2025), menghantam sebuah gedung pertemuan pejabat tinggi Houthi yang digelar di Sanaa.
Awalnya para menteri dan PM Houthi berkumpul di Gedung tersebut untuk menggelar “lokakarya evaluasi tahunan” guna menilai kinerja pemerintahan mereka.
Namun saat rapat berlangsung, Israel melancarkan serangan udara menggunakan intelijen presisi untuk menyerang langsung gedung pertemuan.
Menurut laporan media lokal, serangan tersebut menewaskan belasan menteri Houthi, termasuk Perdana Menteri Al-Rahawi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.