Konflik Iran Vs Israel
Houthi Bersumpah Balas Dendam Usai PM Tewas Dibom Israel: Darah Akan Dibalas Darah
Houthi janji akan membalas serangan Israel yang menewaskan Perdana Menteri Ahmed Ghaleb Nasser Al-Rahawi dan sejumlah menteri senior
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Garudea Prabawati
Houthi mengonfirmasi bahwa sejumlah pejabat lainnya mengalami luka sedang hingga serius dan kini masih menjalani perawatan medis.
“Kami mengumumkan gugurnya mujahid Ahmed Ghaleb al-Rahawi, perdana menteri Pemerintah Perubahan dan Pembangunan, bersama beberapa rekan menterinya, pada hari Kamis,”ujar postingan X TV Pemerintah lokal, Al Masirah.
Menurut analis Yaman Mohammed Al-Basha dari media AFP, operasi ini menunjukkan pergeseran Israel dari menargetkan infrastruktur (pelabuhan, pembangkit listrik) ke pembunuhan terarah pejabat penting.
Dengan memukul jantung kepemimpinan, Israel berusaha melemahkan kemampuan politik dan komando militer Houthi.
Reaksi dan Dampak Politik
Pasca serangan, Houthi langsung menunjuk Mohammed Ahmed Miftah sebagai perdana menteri sementara menggantikan Al-Rahawi.
Akan tetapi, para analis menilai tewasnya Al-Rahawi akan mengguncang stabilitas internal Houthi.
Analis Yaman berbasis di Amerika Serikat, Mohammed Al-Basha, menyebut operasi ini menandai perubahan strategi militer Israel.
“Serangan ini menunjukkan pergeseran fokus Israel dari infrastruktur transportasi dan energi ke pembunuhan terarah terhadap pejabat bernilai tinggi,” ujarnya kepada AFP.
Situasi di Yaman kini diperkirakan akan semakin memanas. Israel menegaskan operasi militer terhadap Houthi akan berlanjut, sementara kelompok bersenjata itu menyatakan perlawanan mereka justru akan semakin keras.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.