Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Media Ibrani: Netanyahu Mengincar Lembah Yordan untuk Dicaplok Israel

Israel secara serius mempertimbangkan untuk mencaplok Tepi Barat. Lembah Yordan menjadi salah satu bidikan Netanyahu.

khaberni/tangkap layar
INCAR LEMBAH YORDAN - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat berada di Lembah Yordan, Tepi Barat, Palestina yang diduduki Israel. Netanyahu dilaporkan mau mencaplok Lembah Yordan menjadi wilayah pendudukan penuh Israel. 

Media Ibrani: Netanyahu Mengincar Lembah Yordan untuk Dicaplok Israel

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam sebuah pernyataan yang direkam, membahas seputar pemerintahan yang dia pimpin di tengah situasi perang Gaza.

Netanyahu menggambarkan kalau pemerintahan Israel di bawah kepemimpinannya bisa menunjukkan  pencapaian militer terhadap Hamas dan Iran.

Baca juga: Niat Israel Bangun Pagar 335 Km di Perbatasan Yordania Adalah untuk Caplok Lembah Yordan-Tepi Barat

Netanyahu juga bersumpah untuk menggagalkan upaya oposisi untuk menjatuhkan pemerintahannya.

Perang berlarut Israel di Gaza memang membuat posisi Netanyahu terancam. Sejumlah lawan politiknya di pemerintahan Israel, termasuk para tokoh oposisi, menginginkan agar Bibi, sapaan Netanyahu lengser.

Menjadikan pembebasan sandera sebagai prioritas, agresi militer Israel di Gaza justru melebar menjadi upaya pendudukan Gaza dan pengusiran warga Palestina.

Adapun Netanyahu mengatakan kalau keputusan telah dibuat untuk menduduki Gaza, dan bahwa tentara Israel telah mulai melaksanakannya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat berada di Lembah Yordan
INCAR LEMBAH YORDAN - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat berada di Lembah Yordan, Tepi Barat, Palestina yang diduduki Israel. Netanyahu dilaporkan mau mencaplok Lembah Yordan menjadi wilayah pendudukan penuh Israel.

Deal dengan AS

Surat kabar berbahasa Ibrani "Israel Hayom" mengungkap, rencana untuk mengendalikan Tepi Barat, yang dipromosikan oleh Menteri Ron Dermer dan didukung oleh Netanyahu, terbatas pada kedaulatan atas Lembah Yordan saja.

Rencana ini tidak menanggapi tekanan dari menteri Israel sayap kanan, seperti Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, yang menuntut kedaulatan penuh atas Tepi Barat.

Menurut surat kabar yang sama, alasan di balik deklarasi kedaulatan atas Lembah Yordan adalah karena dukungan dari partai Republik dan Demokrat Amerika Serikat (AS) untuk kedaulatan terbatas atas Tepi Barat, yang menjamin bahwa kedaulatan tersebut tidak akan dicabut oleh perubahan pemerintahan AS.

Situs web berita Amerika Axios mengonfirmasi kalau "Israel secara serius mempertimbangkan untuk mencaplok Tepi Barat,".

Laporan itu menambahkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa posisi Presiden AS Donald Trump "akan menentukan posisi Israel dalam mencaplok Tepi Barat."

Sumber Axios menambahkan kalau Israel "memberi tahu Prancis bahwa mereka akan mencaplok 60 persen wilayah Tepi Barat," sementara seorang pejabat Eropa mengatakan kepada situs web tersebut, "Kami akan menjatuhkan sanksi kepada Israel jika mereka mencaplok Tepi Barat."

Dalam konteks yang sama, Reuters mengutip tiga pejabat Israel yang mengatakan kalau Israel sedang mempertimbangkan untuk mencaplok Tepi Barat sebagai respons potensial terhadap pengakuan Prancis dan negara lain terhadap negara Palestina.

Seputar Lembah Yordan

Lembah Jordan adalah wilayah geografis yang membentang sepanjang Sungai Jordan, dari Laut Galilea di utara hingga Laut Mati di selatan, dan menjadi batas alami antara Yordania di timur serta Tepi Barat Palestina dan Israel di barat. 

Secara ekologis, lembah ini merupakan kawasan subur yang vital bagi pertanian dan sumber air di wilayah yang umumnya kering, menjadikannya sangat strategis bagi kehidupan dan ekonomi lokal.

Namun, di balik keindahan dan kesuburannya, Lembah Jordan juga menjadi titik panas dalam konflik geopolitik Timur Tengah.

Sebagian besar wilayahnya berada di Tepi Barat, yang diklaim oleh Palestina sebagai bagian dari tanah air mereka, tetapi sebagian dikontrol oleh Israel, memicu ketegangan dan perdebatan internasional terkait pencaplokan dan hak atas tanah.

Secara historis, lembah ini telah dihuni sejak zaman kuno dan disebut dalam berbagai teks keagamaan, menjadikannya situs yang kaya akan warisan budaya dan spiritual.

Kota-kota seperti Jericho dan situs arkeologi di sekitarnya mencerminkan jejak peradaban kuno yang pernah berjaya di kawasan ini.

Di sisi lain, eksploitasi sumber daya air dan dampak perubahan iklim telah mengancam ekosistem lokal, termasuk penurunan drastis permukaan Laut Mati.

Dengan perpaduan antara nilai ekologis, historis, dan politis, Lembah Jordan menjadi simbol kompleksitas wilayah yang sarat makna dan tantangan.

 

(oln/khbrn/*)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan