Konflik Rusia Vs Ukraina
Janji Setia Kim Jong Un kepada Putin, Korea Utara Selalu Dukung Rusia
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Putin saling memberikan sikap hangat dalam pertemuan mereka di Beijing, China pada hari Rabu.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Pada Januari 2024 saja, terjadi hingga tujuh kali pengiriman dalam sebulan.
Menurut laporan intelijen Korea Selatan dan Ukraina, sekitar 14.000 tentara Korea Utara juga dilaporkan ikut dikerahkan ke wilayah Rusia, khususnya di Kursk, menandakan meningkatnya keterlibatan langsung Pyongyang dalam perang.
Puncaknya, pada 18 Juni 2024, Kim Jong Un dan Vladimir Putin menandatangani Traktat Kemitraan Strategis Komprehensif di Pyongyang.
Perjanjian yang resmi berlaku sejak Desember 2024 ini mewajibkan kedua negara saling membantu bila salah satunya menghadapi ancaman atau serangan militer.
Pada 28 April 2025, KCNA untuk pertama kalinya secara terbuka mengonfirmasi Korea Utara telah mengirim pasukan ke Rusia untuk mendukung upaya perang melawan Ukraina.
Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea Utara mengumumkan, di bawah perintah Kim Jong Un, pasukan militer dikirim ke Rusia sesuai dengan perjanjian pertahanan bersama yang telah ditandatangani sebelumnya dengan Moskow.
Tentara Korea Utara dikirim ke Rusia untuk membantu pembebasan wilayah Kursk yang diserang oleh pasukan Ukraina.
Dalam sebuah upacara resmi yang digelar di Pyongyang, Kim Jong Un memuji tentara Korea Utara yang gugur dalam perang mendampingi Rusia di Ukraina sebagai "pahlawan", menurut laporan KCNA pada hari Kamis (21/8/2025).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.