Jumat, 12 September 2025

Obrolan Rahasia Xi Jinping–Putin Tertangkap Kamera, Diskusi Soal Keabadian di Tengah Parade Militer

Putin dan Xi Jinping kepergok membicarakan obrolan rahasia terkait kemungkinan manusia hidup hingga usia 150 tahun di sela parade militer Beijing

Foto: Sergei Bobylev, RIA Novosti
PUTIN BERTEMU XI - Foto diambil dari laman Kantor Presiden Rusia pada Senin (1/9/2025) memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping. Putin dan Xi Jinping kepergok membicarakan obrolan rahasia terkait kemungkinan manusia hidup hingga usia 150 tahun disela parade militer Beijing 

Salah satu bentuk nyata kerja sama tersebut adalah pembentukan joint venture SPH-Biocad pada 2019.

Dimana perusahaan farmasi Rusia, Biocad, bekerja sama dengan Shanghai Pharma untuk memasarkan enam produk biopharmaceutical di Tiongkok, termasuk biosimilar dan antibodi untuk pengobatan kanker serta penyakit autoimun.

Langkah ini memperlihatkan bagaimana bioteknologi menjadi jembatan komersial sekaligus ilmiah antara kedua negara.

Tidak hanya itu, pada 2025, perusahaan farmasi Rusia GEROPHARM bersama Far Eastern Federal University (FEFU) berkolaborasi dengan Guangzhou Xinhua University dan Guangzhou Trauer Biotechnology untuk mendirikan International Industrial Biomedicine and Pharmaceutics Institute di Guangzhou.

Institut ini ditujukan untuk memperkuat riset bersama, transfer teknologi, hingga pendidikan di bidang biomedis.

Kolaborasi juga berjalan melalui jalur riset akademik. Russian Science Foundation (RSF) dan National Natural Science Foundation of China (NSFC) sejak 2021 aktif membiayai proyek penelitian bersama.

Beberapa di antaranya menyoroti isu kesehatan global seperti penyakit Parkinson, autisme, hingga riset microbiome.

Untuk periode 2024–2026, kedua lembaga ini diketahui telah mengalokasikan dana lebih dari satu miliar rubel demi mendukung penelitian lintas negara.

Selain lembaga resmi, kerja sama bioteknologi Rusia–Tiongkok juga diwujudkan melalui pendirian laboratorium genetika bersama serta pembangunan pusat inovasi di Shanghai.

Pusat ini berfungsi sebagai inkubator teknologi dan wadah komersialisasi bagi perusahaan biomedis Rusia yang ingin memasuki pasar Tiongkok.

Bagi Rusia, kerja sama ini penting untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi Barat yang semakin terbatas akibat sanksi.

Sementara bagi Tiongkok, akses ke inovasi medis Rusia membuka peluang memperkuat industri bioteknologinya yang kini berkembang pesat.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan