Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Latih Pasukan Keamanan Palestina, Rekrut 10.000 Anggota di Akademi Militer
Mesir telah melatih pasukan keamanan Palestina sejak berbulan-bulan lalu. Bersama Yordania, mereka merekrut 10.000 anggota PA dari Tepi Barat.
Rencana yang digagas Mesir juga memasukkan pembentukan pemerintahan transisi berbentuk komite teknokrat beranggotakan 15 tokoh Palestina.
Komite ini diharapkan menjadi jalan menuju pemulihan penuh otoritas PA di Gaza.
Dalam perekrutan pasukan keamanan, Mesir dengan sengaja mengecualikan individu yang berafiliasi dengan faksi-faksi berseteru, khususnya para loyalis tokoh Palestina yang kini berada di pengasingan, Mahmoud Dahlan.
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty telah menekankan bahwa setiap pengerahan pasukan harus didukung oleh resolusi Dewan Keamanan PBB dan dilandasi oleh cakrawala politik yang jelas.
"Tanpa cakrawala politik, akan sia-sia mengerahkan pasukan ke sana," ujarnya dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa, pada saat itu.
Mesir berulang kali mendukung upaya pembentukan Negara Palestina yang merdeka di bawah pemerintahan Otoritas Palestina.
Mesir menyatakan dukungan penuh terhadap pernyataan bersama dari 28 negara yang meminta gencatan senjata segera di Gaza, akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta mengutuk blokade dan kebijakan yang memperburuk situasi warga sipil.
Sementara itu, Israel menentang upaya Mesir dan negara Arab untuk mewujudkan Negara Palestina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.