Konflik Palestina Vs Israel
6 Tahanan Palestina yang Terkenal Jadi Pusat Negosiasi Hamas-Israel, Ada Tahanan Paling Berbahaya
Enam tahanan menjadi nama yang sering muncul setiap kali berkas pertukaran tahanan muncul kembali dalam negosiasi Israel-Palestina.
Sepupu Marwan Barghouti, Abdullah dituduh mendalangi beberapa serangan besar, termasuk pengeboman restoran Sbarro tahun 2001 di Yerusalem, ledakan Cafe Moment tahun 2002, dan pengeboman Universitas Ibrani, yang menewaskan 66 warga Israel, termasuk lima warga Amerika.
Media Israel menggambarkannya sebagai pembuat bom terbaik Hamas setelah Yahya Ayyash, yang dibunuh pada tahun 1996.
3. Ibrahim Hamed
Israel menganggap Ibrahim Hamed sebagai salah satu tahanan paling berbahaya.
Ia memimpin sayap militer Hamas di Tepi Barat selama Intifada Kedua dan ditangkap pada tahun 2006 setelah bertahun-tahun bersembunyi.
Dihukum karena mengorganisir serangan yang menewaskan 46 warga Israel, ia menjalani 54 hukuman seumur hidup.
Hamed meraih gelar Sarjana Ilmu Politik dan Magister Hubungan Internasional dari Universitas Birzeit.
Selama dipenjara, ia telah menulis studi tentang sejarah perjuangan Palestina dan menghabiskan delapan tahun di sel isolasi, termasuk tujuh tahun berturut-turut.
4. Ahmad Sa'adat
Nama lain yang sering muncul dalam negosiasi adalah Ahmad Sa'adat, Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
Ia ditangkap pada tahun 2006 setelah Israel mengepung markas besar Otoritas Palestina di Ramallah dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara karena memimpin kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Menteri Pariwisata Israel Rehavam Zeevi pada tahun 2001.
Sa'adat, yang kini berusia 70-an, telah dipenjara beberapa kali sejak tahun 1976 dan telah lama menjalani isolasi.
Selama masa penahanannya, ia menulis buku berjudul "Gema Rantai", yang merinci kebijakan Israel tentang pemenjaraan isolasi.
5. Abbas al-Sayyid
Daftar tersebut juga mencakup Abbas al-Sayyid, yang dihukum karena pengeboman Park Hotel tahun 2002 di Netanya, salah satu serangan paling mematikan dalam Intifada Kedua.
6. Hassan Salameh
Terakhir, Hassan Salameh, seorang komandan senior di sayap bersenjata Hamas, yang menjalani 46 hukuman seumur hidup.
Tuntutan Hamas
Saluran berita pemerintah Al-Qahera, mengutip sumber-sumber Mesir, mengatakan Hamas telah menuntut klarifikasi tentang mekanisme dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan rencana Trump, dan menjamin bahwa Israel tidak akan melanjutkan serangannya terhadap Gaza.
Tel Aviv memperkirakan 48 warga Israel ditahan di Gaza, termasuk 20 orang yang diyakini masih hidup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.