Konflik Palestina Vs Israel
27 Pemimpin Dunia Kumpul di Mesir: Trump, Erdogan Hingga Prabowo Tekan Perdamaian Akhiri Perang Gaza
27 pemimpin dunia termasuk Prabowo berkumpul dalam acara KTT Perdamaian Gaza (Gaza Peace Summit), untuk mengakhiri konflik Israel dan Hamas.
“Indonesia berdiri di sisi kemanusiaan. Kami datang bukan untuk berpihak pada kekuatan politik, tetapi pada rakyat yang menjadi korban,” tegas Prabowo di hadapan para pemimpin dunia.
Kehadiran Indonesia juga bertujuan memperkuat posisi diplomatik negara-negara Asia dan dunia Muslim dalam proses perundingan damai, serta mendorong terciptanya kerja sama internasional untuk rekonstruksi Gaza, termasuk bantuan medis, pendidikan, dan ekonomi.
Selain Prabowo, sejumlah tokoh dunia turut hadir, di antaranya Kanselir Jerman Friedrich Merz, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Dari kawasan Asia, hadir pula Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar, dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.
KTT juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin lembaga internasional seperti Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit.
Kehadiran banyak negara dalam KTT ini menunjukkan tingginya perhatian dunia terhadap stabilitas Timur Tengah, yang selama ini menjadi titik panas geopolitik global.
Bagi negara-negara peserta, keterlibatan dalam pertemuan ini bukan hanya bentuk solidaritas, tetapi juga bagian dari tanggung jawab internasional menjaga perdamaian dan kemanusiaan.
Netanyahu Batal Hadiri KTT
Namun sayangnya, pertemuan internasional bertajuk Gaza Peace Summit yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir diwarnai absennya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Pemerintah Israel secara resmi mengonfirmasi bahwa tidak ada pejabat Israel yang akan menghadiri KTT tersebut, meskipun forum ini membahas masa depan Gaza pasca perang dan langkah menuju perdamaian jangka panjang.
Mesir selaku tuan rumah mengonfirmasi bahwa undangan telah dikirim secara resmi kepada seluruh pihak terkait konflik Gaza, termasuk Israel. Namun, hingga menjelang hari pelaksanaan, pihak Israel tidak memberikan konfirmasi kehadiran.
Meski tidak hadir secara fisik, sumber diplomatik menyebutkan bahwa Israel tetap mengikuti jalannya pertemuan melalui saluran komunikasi tertutup dengan pihak Amerika Serikat dan Mesir.
Sejumlah penasihat keamanan Israel dilaporkan terus memantau perkembangan keputusan yang dihasilkan dalam KTT tersebut.
Sementara itu, absennya Netanyahu menimbulkan reaksi beragam. Sejumlah sumber diplomatik mengatakan penolakan Turki dan Irak terhadap kehadiran Netanyahu dalam KTT itu mendorong sang PM Israel membatalkan kehadiran.
Menurut dua sumber diplomatik Turki, Presiden Recep Tayyip Erdogan menolak kehadiran Netanyahu dalam pertemuan puncak yang digelar di resor Laut Merah, Sharm El-Sheikh, di Mesir pada Senin (13/10) waktu setempat.
"Atas inisiatif Presiden Erdogan dan melalui upaya-upaya diplomatik Turki dengan dukungan para pemimpin lainnya, Netanyahu tidak menghadiri pertemuan di Mesir," kata seorang sumber diplomatik Turki saat berbicara kepada AFP.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.