Sabtu, 8 November 2025

Perantau Minang di Jepang Ini Buka Restoran Padang Halal Pakai Daging Wagyu

Restoran Amanah Mande berdiri tak jauh dari Tokyo, sekitar satu setengah jam perjalanan dengan mobil

|
Editor: Eko Sutriyanto
Richard Susilo
MAKANAN PADANG - Keluarga besar restoran Amanah Mande di Atsugi dengan pemiliknya Nurhanifah (jilbab hitam) beserta suaminya, Shinichiro Omiya (paling kanan) 

“Suami saya bilang, kalau di Jepang tidak boleh setengah-setengah. Harus diselesaikan. Dialah yang selalu menyemangati saya untuk menuntaskan studi. InsyaAllah, target saya lulus doktor pada Maret 2026,” ungkapnya.

Restoran, Supermarket, dan Mushola dalam Satu Bangunan

Restoran Amanah Mande kini menjadi pusat aktivitas masyarakat muslim di sekitar Kanagawa.

Basement digunakan sebagai supermarket halal yang menjual berbagai bahan makanan halal.

Lantai pertama difungsikan sebagai area restoran.

Lantai kedua menjadi mushola hasil kolaborasi dengan Ustaz Jaelani, yang juga ikut membeli sebagian bangunan tersebut. 

Musala itu kerap ramai, terutama saat salat Jumat, karena menjadi tempat berkumpul para WNI di Jepang.

Lantai ketiga menjadi tempat tinggal keluarga Ipeh, sekaligus penginapan sementara bagi musafir muslim yang singgah satu atau dua malam.

Mengenai suaminya, Uni Ipeh menceritakan proses yang mengharukan.

“Saat melamar, dia sempat gugup di hadapan orangtua saya. Karena menikahi seorang muslimah, tentu harus masuk Islam, dan Alhamdulillah dia bersedia. Bahkan kami sudah berhaji bersama dan dia ikut berpuasa setiap Ramadan,” katanya dengan bangga.

Kini, kebahagiaan Uni Ipeh semakin lengkap.

Ia tengah menanti kelulusan doktoral sambil mengembangkan restorannya.

“Kalau nanti bisa membuka cabang di Tokyo atau kota besar lain, saya ingin ada mushola di setiap restoran. Selain menyediakan makanan halal, juga jadi tempat berkumpulnya sesama muslim,” ujarnya.

Mengenalkan Budaya Indonesia ke Jepang

Uni Ipeh berharap usahanya dapat menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan Jepang.

“Kalau restoran ini berkembang, saya ingin lebih banyak mempekerjakan tenaga kerja Indonesia di Jepang, sekaligus memperkenalkan budaya Sumatera Barat kepada masyarakat Jepang,” katanya.

Untuk bahan baku, sebagian besar sudah bisa diperoleh di Jepang, namun beberapa rempah khas tetap diimpor dari Sumatera Barat.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved