Jumat, 31 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Ultimatum Netanyahu, Ancam Cabut Dukungan untuk Israel jika Nekat Caplok Tepi Barat

Presiden Trump murka, hingga layangkan ultimatum ke Netanyahu. Jika Israel teruskan aneksasi Tepi Barat, semua dukungan AS akan dicabut.

khaberni/tangkap layar
TRUMP GERTAK NETANYAHU - Tangkap layar Khaberni, Rabu (5/3/2025) menunjukkan potret Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dengan latar belakang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Presiden Trump murka, hingga layangkan ultimatum ke Netanyahu. Jika Israel teruskan aneksasi Tepi Barat, semua dukungan AS akan dicabut. 

Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa sebagian besar anggota parlemen Israel, terutama dari kubu sayap kanan, mendorong penerapan kedaulatan penuh di wilayah yang secara hukum internasional masih diakui sebagai bagian dari Palestina.

Israel menyebut wilayah Tepi Barat sebagai “Yudea dan Samaria,” istilah yang diambil dari Alkitab. Namun, seluruh permukiman Israel di wilayah tersebut dinyatakan ilegal oleh hukum internasional.

Adapun dukungan terhadap rancangan undang-undang itu datang dari sejumlah tokoh penting dalam pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Diantaranya Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, keduanya dari partai sayap kanan yang terbuka menyuarakan dukungan penuh terhadap rencana tersebut.

“Knesset telah berbicara. Rakyat telah berbicara. Saatnya memaksakan kedaulatan penuh atas Yudea dan Samaria,” ujar Smotrich melalui unggahan di platform X.

Netanyahu Terjepit Desakan Sayap Kanan dan Ancaman Trump

Buntut usulan pencaplokan Tepi Barat, Netanyahu kini menghadapi tekanan dari dua arah sekaligus.

Di dalam negeri, ia dibayangi ancaman perpecahan politik jika menunda rencana aneksasi yang telah dijanjikan kepada pendukung garis keras.

Sementara di luar negeri, ia menghadapi risiko kehilangan dukungan strategis dari Amerika Serikat serta meningkatnya kecaman dari PBB, Uni Eropa, dan Liga Arab.

Baca juga: Netanyahu Pecat Kepala Keamanan Nasional Israel, Gil Reich Ditunjuk sebagai Pengganti Tzachi Hanegbi

Menurut laporan The Times of Israel, sejumlah penasihat senior Netanyahu mendesaknya untuk menahan diri dan tidak mengambil langkah terburu-buru.

Beberapa pengamat menilai, tekanan internal ini semakin mempersempit ruang manuver Netanyahu untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan domestik dan tekanan internasional.

Peringatan keras dari Trump menjadi sinyal paling jelas bahwa Washington tidak akan lagi menoleransi langkah sepihak Tel Aviv di wilayah pendudukan.

Jika Netanyahu tetap menuruti desakan sayap kanan, Israel beresiko kehilangan sekutunya yang paling berpengaruh dan menghadapi isolasi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.

(Tribunnews.com/Namira)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved