Sabtu, 1 November 2025

5 Populer Internasional: NATO Sebut Rusia Bangun Markas Nuklir - Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN

Rangkuman berita internasional dalam 24 jam terakhir, di antaranya NATO mengklaim Rusia tengah membangun markas nuklir terbesar di dunia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Richard Susilo; Kompas Tv/Mofa Malaysia; Richard Susilo; Tangkap layar Youtube Kompas TV
BERITA POPULER INTERNASIONAL - Kolase foto: Suasana saat upacara peringatan pemakaman jenazah mantan PM Jepang Shinzo Abe di Budokan Tokyo bulan September 2022; Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyampaikan pidato di KTT ke-47 ASEAN, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025); Gedung Kementerian kesehatan Jepang di Kasumigaseki Tokyo Jepang; Momen saat Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) disambut oleh Anwar Ibrahim (kanan) pada KtT ASEAN 2025 yang digelar Minggu (26/10/2025). Inilah rangkuman berita populer internasional dalam 24 jam terakhir. 
Ringkasan Berita:
  • Rangkuman berita internasional dalam 24 jam terakhir
  • NATO mengklaim Rusia tengah membangun markas nuklir terbesar di dunia
  • Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memuji Presiden Prabowo di KTT ASEAN


TRIBUNNEWS.COM -
Dari dugaan pembangunan markas nuklir Rusia yang diungkap NATO hingga pujian Donald Trump untuk Prabowo di KTT ASEAN, dunia internasional kembali diwarnai berita besar. 

Inilah lima kabar terpopuler dalam 24 jam terakhir.

1. NATO: Rusia Sedang Bangun Markas Nuklir Terbesar di Dunia di Kutub Utara yang Mengarah ke Amerika

Rusia dilaporkan memperkuat kekuatan mereka di pangkalan-pangkalan di Lingkaran Arktik.

Norwegia, negara pendiri NATO, melalui Menteri Pertahanan mereka, Tore Sandvik, bahkan menuding peningkatan kekuatan militer Rusia itu, termasuk senjata nuklir yang diarahkan ke Amerika Serikat (AS).

Konteks Peristiwa

Hubungan antara Moskow dan Barat memburuk pada Februari 2022 ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militernya untuk melakukan invasi penuh ke Ukraina.

Invasi yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus ini memicu perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Minggu ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan pembatalan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Trump menyatakan, dia tidak ingin "pertemuan yang sia-sia" dengan Putin di Budapest. 

Pembatalan disebut-sebut terjadi setelah pemimpin Rusia tersebut menolak tuntutan Amerika dan Eropa untuk gencatan senjata segera.

Trump juga memperkenalkan paket sanksi baru yang menargetkan perusahaan raksasa minyak Rusia Rosneft dan Lukoil.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Istri Shinzo Abe Akhirnya Menangis Setelah 3 Tahun, Kini Menanti Persidangan Yamagami

Baca juga: Isteri Shinzo Abe Almarhum PM Jepang, Menerima Lukisan Dipo Alam dan Susilo Bambang Yudhoyono

Tiga tahun setelah insiden tragis yang merenggut nyawa mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, istri almarhum, Akie Abe (63), akhirnya melepas air mata.

Dalam wawancara dengan surat kabar Mainichi yang dimuat Minggu (26/10/2025), Akie bercerita tentang hari-hari penuh gejolak sejak tragedi pada 8 Juli 2022 dan refleksi pribadinya selama masa berkabung.

Akie mengenang pagi yang tampak biasa: sarapan bersama suami dan ibu mertuanya di rumah mereka di Fukaya, Tokyo, sebelum Abe berangkat berkampanye menuju Kota Nara.

“Ia pamit dengan senyum, lalu pergi,” kata Akie.

Beberapa jam kemudian, rumah tangga mereka diguncang oleh kabar penembakan.

Akie bergegas membawa pakaian ganti suami dan berangkat menuju rumah sakit namun upaya itu berakhir tragis ketika Abe dinyatakan meninggal.

Sejak saat itu, Akie menjalani rangkaian acara publik yang melelahkan: vigil, pemakaman kenegaraan, serta pemakaman di Yamaguchi.

Meski biasanya mudah menangis, ia mengaku sempat tidak mampu mengeluarkan air mata karena terperangkap dalam keterkejutan dan tugas-tugas yang harus dijalankan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN: Sahabat Saya Luar Biasa, Bantu Era Baru Timur Tengah

Di tengah sorotan dunia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, satu nama dari Indonesia disebut langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Bukan sekadar sapaan diplomatik, melainkan pujian terbuka yang menggema dari podium utama.

“Dan sahabat saya, Presiden Prabowo dari Indonesia, atas dukungan luar biasa mereka dalam memastikan lahirnya masa baru bagi Timur Tengah. Ini benar-benar masa baru. Timur Tengah akan memiliki perdamaian setelah 3.000 tahun, perdamaian yang kuat dan abadi,” ucap Trump dalam pidatonya di Kuala Lumpur Convention Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).

Pernyataan itu menjadi sorotan tersendiri.

Di hadapan para pemimpin Asia Tenggara, Trump menyebut Indonesia sebagai aktor penting dalam proses perdamaian Timur Tengah, khususnya pasca kesepakatan damai antara Israel dan Palestina. 

Nama Prabowo disebut sebagai “sahabat” dan “pendukung luar biasa”—dua frasa yang jarang keluar dari pemimpin negara adidaya.

Baca juga: Trump Sesumbar jadi Penengah Ulung Usai Mediasi Konflik Thailand-Kamboja di KTT ASEAN Malaysia

Pelukan Hangat, Diplomasi Tegas

Sebelum pidato Trump, momen hangat sudah tercipta.

Presiden Prabowo tiba di KLCC pukul 08.20 waktu setempat dan langsung disambut oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. 

Keduanya bersalaman erat dan berpelukan hangat—gestur yang mencerminkan kedekatan dua negara yang kini sama-sama memainkan peran penting di kawasan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Sistem Baru di Jepang, Cuti Belajar Tetap dapat Tunjangan hingga 80 Persen Gaji

Mulai bulan Oktober 2025, Jepang memberlakukan sistem manfaat cuti pendidikan dan pelatihan  yang membayar 5~80 persen dari upah pracuti pekerja.

Sistem ini diberlakukan untuk  mengurangi kecemasan pekerja yang ingin mengambil cuti untuk fokus pada belajar kembali atau pelatihan kerja tetapi hidup sulit tanpa gaji.

"Namun, ada juga masalah bahwa jumlah orang yang dapat menggunakan sistem ini cukup terbatas," papar sumber Tribunnews.com di pemerintahan Jepang minggu lalu.

Tunjangan cuti pendidikan dan pelatihan adalah sistem asuransi ketenagakerjaan.

Jika seorang anggota secara sukarela mengambil cuti untuk menerima pendidikan dan pelatihan dan meninggalkan pekerjaan, jumlah yang setara dengan tunjangan pengangguran (tunjangan dasar) diberikan untuk menjamin biaya hidup selama waktu tersebut.

Orang yang memenuhi syarat adalah mereka yang benar-benar telah bekerja dan membayar premi asuransi ketenagakerjaan selama lebih dari 12 bulan dalam dua tahun terakhir (masa pertanggungan) dan telah terdaftar dalam asuransi ketenagakerjaan selama total 5 tahun atau lebih di masa lalu. 

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Wamenaker: Semoga Berjalan Lancar

Untuk menerima pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan, kita  dapat menerima manfaat jika   mengambil cuti tanpa gaji selama 30 hari atau lebih yang ditetapkan dalam sistem kepegawaian perusahaan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

5. RTM Malaysia Minta Maaf usai Insiden Salah Sebut Nama Prabowo di KTT ASEAN

Nama lembaga Radio Televisyen Malaysia (RTM) tengah menjadi sorotan setelah melakukan kesalahan viral di tengah kesibukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, Malaysia yang digelar pada 26-27 Oktober 2025 ini.

Adapun momen viral ini terjadi setelah RTM salah menyebut nama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai "Presiden Joko Widodo" saat siaran langsung acara penyambutan para pemimpin negara ASEAN. 

Baca juga: Galang Dukungan Inisiasi Indonesia Tentang Royalti, Menkum Supratman Bertemu Perwakilan China-Asean

Menanggapi viralnya insiden tersebut, pada Minggu (26/10/2025) stasiun penyiaran publik Malaysia ini pun resmi mengeluarkan permintaan maafnya atas kesalahan tersebut.

Melalui pernyataan resmi yang disampaikan melalui media sosial ofisial mereka, RTM menyatakan bahwa mereka menanggapi serius masalah ini dan telah mengambil tindakan yang sesuai.

"Berdasarkan investigasi internal, terdapat kesalahan dari komentator siaran yang menyebut Presiden Indonesia sebagai Joko Widodo, padahal Presiden Indonesia saat ini adalah Prabowo Subianto." buka pihak RTM.

RTM juga menyayangkan kejadian tersebut dan meminta maaf atas insiden yang terjadi.

"RTM dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden dan pemerintah Indonesia, serta seluruh pihak yang terdampak atas kesalahan ini," demikian pernyataan tersebut.

Imbas dari insiden tersebut juga menjadi bahan evaluasi bagi RTM.

Melalui pernyataannya tersebut, RTM juga berjanji akan terus memperkuat kontrol editorial dan verifikasi fakta untuk memastikan keakuratan serta integritas seluruh informasi yang disampaikan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved