Rabu, 29 Oktober 2025

Jet Tempur F/A-18 dan Helikopter Angkatan Laut AS Jatuh di Laut China Selatan, Hanya Jeda 30 Menit

Dua unit tempur Angkatan Laut AS jatuh di dua insiden terpisah dalam rentang waktu sekitar 30 menit di Laut China Selatan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Instagram Armada Pasifik AS @uspacificfleet
ANGKATAN LAUT AS - Foto yang dirilis oleh Armada Pasifik AS pada 19 Agustus 2025, menampilkan Helikopter MH-60S Seahawk, yang tergabung dalam “Black Knights” dari Skuadron Tempur Laut Helikopter 4, melakukan pengisian ulang vertikal dengan kapal induk kelas Nimitz USS Carl Vinson. Dua unit tempur Angkatan Laut AS jatuh di dua insiden terpisah dalam rentang waktu sekitar 30 menit di Laut China Selatan, Minggu (26/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Dua unit tempur Angkatan Laut AS jatuh di dua insiden terpisah dalam rentang waktu sekitar 30 menit
  • Angkatan Laut AS kehilangan helikopter MH-60R Sea Hawk dan jet tempur F/A-18F Super Hornet
  • Insiden ini terjadi di Laut China Selatan, bertepatan dengan tur Donald Trump di Asia


TRIBUNNEWS.COM
– Sebuah jet tempur dan helikopter milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dilaporkan jatuh di Laut China Selatan pada Minggu (26/10/2025).

Kedua pesawat yang beroperasi dari kapal induk USS Nimitz itu mengalami insiden terpisah dengan jeda waktu hanya sekitar 30 menit.

Mengutip CBS News, Armada Pasifik AS (komando operasional terbesar Angkatan Laut AS) melaporkan bahwa sebuah helikopter MH-60R Sea Hawk dari Skuadron Serangan Maritim Helikopter 73 “Battle Cats” jatuh sekitar pukul 14.45 waktu setempat saat melakukan operasi rutin.

Ketiga awak helikopter berhasil diselamatkan, kata Armada Pasifik dalam pernyataan di platform X (sebelumnya Twitter).

Sekitar setengah jam kemudian, sebuah jet tempur F/A-18F Super Hornet dari Skuadron Tempur Serang 22 “Fighting Redcocks” juga jatuh saat menjalankan operasi rutin.

Dua awaknya berhasil melontarkan diri dan segera dievakuasi oleh tim pencarian dan penyelamatan dari Carrier Strike Group 11.

Armada Pasifik menyatakan seluruh awak berada dalam kondisi stabil.

Sementara itu, penyelidikan penyebab kecelakaan masih berlangsung.

Meskipun dua kecelakaan terjadi beruntun, operasi di atas kapal induk USS Nimitz tetap berjalan normal.

Kapal induk tersebut terus ditempatkan di kawasan Indo-Pasifik untuk menjalankan misi keamanan maritim dan kebebasan navigasi.

Kapal Induk Tertua Angkatan Laut AS

Dilansir Fox News, USS Nimitz merupakan kapal induk tertua Angkatan Laut AS yang masih aktif.

Kapal ini menjadi inti dari Carrier Strike Group 11, yang secara rutin melaksanakan operasi di Laut China Selatan, kawasan yang semakin diperebutkan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China.

Baca juga: Amerika Kembangkan X-BAT, Jet Tempur yang Dipiloti AI: Bisa Berpikir, Terbang dan Bertempur Sendiri

Insiden ini terjadi saat Nimitz menjalani operasi terakhirnya, menandai lebih dari 50 tahun masa pengabdian sejak pertama kali ditugaskan pada tahun 1975.

Kapal induk legendaris ini juga pernah terlibat dalam Operasi Eagle Claw, misi yang gagal pada tahun 1980 untuk menyelamatkan sandera Amerika di Teheran, Iran.

USS Nimitz akan dipensiunkan tahun depan.

Sekilas Tentang Laut China Selatan

Mengutip CNN, Laut China Selatan dikelilingi oleh China dan sejumlah negara Asia Tenggara.

Sebagian besar wilayah laut strategis ini diklaim oleh beberapa negara.

Namun China menegaskan kepemilikan atas hampir seluruh jalur perairan tersebut, klaim yang telah dibantah oleh pengadilan internasional.

Selama dua dekade terakhir, China terus memperkuat klaim teritorialnya dengan membangun instalasi militer dan pulau buatan di wilayah yang disengketakan.

Langkah itu secara langsung menantang upaya AS untuk mempertahankan kebebasan navigasi di perairan internasional.

Operasi Angkatan Laut AS di kawasan ini merupakan bagian dari strategi AS untuk menahan ekspansi maritim China.

Kecelakaan Bertepatan dengan Kunjungan Trump ke Asia

Kecelakaan ini terjadi bersamaan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Asia.

Trump menghabiskan Minggu malam di Malaysia, yang terletak di tepi selatan Laut China Selatan, dan dijadwalkan berangkat ke Jepang pada Senin (27/10/2025).

Presiden Trump juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping untuk membahas isu perdagangan di tengah memburuknya hubungan bilateral kedua negara.

Baca juga: 5 Populer Internasional: NATO Sebut Rusia Bangun Markas Nuklir - Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN

Dalam beberapa pekan terakhir, hubungan AS–China kembali memanas setelah kedua pihak saling memberlakukan langkah ekonomi agresif, meski sebelumnya sempat menunjukkan tanda-tanda mereda.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada Minggu bahwa Washington dan Beijing telah mencapai kesepakatan kerangka kerja perdagangan, yang diharapkan dapat menurunkan ketegangan menjelang pertemuan antara Trump dan Xi Jinping.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved