Rabu, 29 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Klaim Berhasil Uji Rudal Nuklir Burevestnik, Bisa Terbang 15 Jam dan Tempuh Jarak 14.000 KM

Putin mengklaim Rusia telah berhasil menguji rudal jelajah Burevestnik, ditenagai oleh mesin nuklir dan mampu membawa hulu ledak nuklir.

Tangkap layar YouTube The Sun
FLYING CHERNOBYL - Tangkap layar YouTube The Sun, Senin (27/10/2025). Presiden Vladimir Putin mengklaim Rusia telah berhasil menguji rudal jelajah Burevestnik. Para ahli pengendalian senjata menjuluki rudal ini sebagai "Chornobyl terbang" karena ditenagai oleh reaktor nuklir. 
Ringkasan Berita:
  • Perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-1.342 pada Senin (27/10/2025).
  • Konflik ini berawal dari ketegangan usai bubarnya Uni Soviet pada 1991 dan memuncak saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022.
  • Terbaru, Presiden Vladimir Putin mengklaim uji sukses rudal nuklir Burevestnik, sementara Ukraina melancarkan serangan drone ke Moskow.
  • Di sisi lain, sanksi baru AS terhadap minyak Rusia menaikkan harga dunia 6 persen dan membuat hubungan kedua negara makin memburuk.

TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina kini telah memasuki hari ke-1.342 pada Senin (27/10/2025).

Konflik tersebut bermula dari ketegangan panjang yang berakar sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.

Sejak Ukraina memproklamasikan kemerdekaannya, hubungan dengan Moskow sering diwarnai perebutan pengaruh politik dan saling curiga.

Ketegangan mencapai titik baru pada 2014 ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.

Tak lama setelah itu, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dan memberikan dukungan terhadap kelompok separatis di wilayah Donbas.

Situasi memuncak pada Februari 2022, saat Moskow melancarkan invasi besar-besaran yang mengubah konflik lokal menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Terbaru, Presiden Vladimir Putin mengklaim Rusia telah berhasil menguji rudal jelajah Burevestnik.

Para ahli pengendalian senjata menjuluki rudal ini sebagai "Chornobyl terbang" karena ditenagai oleh reaktor nuklir.

Rudal tersebut dijuluki SSC-X-9 Skyfall oleh NATO.

Perang Rusia-Ukraina kini dipandang bukan sekadar perebutan wilayah, tetapi juga pertarungan narasi, legitimasi politik, dan arah masa depan tatanan dunia.

Dunia pun menyadari bahwa akar konflik masih sangat dalam, dan jalan menuju perdamaian tampaknya masih jauh dari harapan.

Baca juga: Alasan Trump Tak Beri Tomahawk ke Ukraina, Butuh Latihan Khusus dan Lama

Berikut adalah rincian lengkap peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1.342:

1. Rusia Klaim Berhasil Uji Rudal Nuklir Burevestnik

Putin mengklaim Rusia telah berhasil menguji rudal jelajah Burevestnik.

Rudal tersebut disebut ditenagai oleh mesin nuklir dan mampu membawa hulu ledak nuklir.

Para ahli pengendalian senjata menjuluki rudal ini sebagai "Chornobyl terbang" karena ditenagai oleh reaktor nuklir.

Menurut mereka, rudal ini berpotensi menyemburkan gas buang radioaktif selama penerbangan, tergantung pada desainnya.

2. Rudal Burevestnik Terbang 15 Jam, Putin Dapat Laporan Langsung

Pada akhir pekan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan hasil uji coba rudal kepada Vladimir Putin.

Gerasimov mengatakan rudal Burevestnik berhasil menempuh jarak 14.000 kilometer dan terbang selama sekitar 15 jam dalam uji coba pada 21 Oktober.

Rudal tersebut dijuluki SSC-X-9 Skyfall oleh NATO.

Uji coba ini terjadi di tengah meningkatnya retorika Moskow yang kerap mengancam bahwa perang di Ukraina dapat berubah menjadi perang nuklir.

Rusia menegaskan ancaman tersebut bisa terjadi jika sekutu Barat bergabung langsung dalam perang atau terus memasok senjata serang jarak jauh ke Kyiv.

3. Kecelakaan Nuklir 2019 Diduga Terkait Proyek Rudal Burevestnik

Kecelakaan nuklir besar pada Agustus 2019 menewaskan lima ilmuwan Rusia yang diduga sedang mengerjakan proyek rudal Burevestnik atau senjata sejenis.

Insiden itu melepaskan radiasi ke area sekitar lokasi uji coba.

Pada November 2019, Presiden Vladimir Putin memberikan penghargaan anumerta kepada keluarga korban.

Putin mengatakan para ilmuwan tersebut bekerja mengembangkan senjata yang disebutnya “tak tertandingi” di dunia.

4. Serangan Drone Ukraina Tutup Dua Bandara Moskow

Serangan drone Ukraina memaksa otoritas Rusia menutup Bandara Domodedovo Moskow dan Bandara Zhukovsky pada Senin pagi.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan unit pertahanan udara Rusia menembak jatuh 28 drone sejak Minggu malam hingga Senin pagi.

Ia menambahkan, tidak ada laporan korban maupun kerusakan.

Baca juga: Swedia Sepakat Jual 150 Jet Gripen ke Ukraina, Zelensky Siap Guncang Langit Rusia

Rusia jarang mengungkap secara penuh dampak serangan Ukraina, kecuali jika menyasar fasilitas sipil.

Belum ada komentar resmi dari Kyiv, namun Ukraina berulang kali menegaskan serangannya bertujuan melemahkan infrastruktur militer Rusia.

5. Sanksi AS Naikkan Harga Minyak Dunia 6 Persen

Sanksi baru Amerika Serikat terhadap industri minyak Rusia langsung berdampak pada pasar global.

Dalam beberapa jam, harga minyak dunia naik 6 persen.

Laporan menunjukkan pengiriman minyak Rusia ke kilang terbesar India dan perusahaan minyak milik negara Tiongkok dihentikan sementara.

Analis Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (Crea), Luke Wickenden, memperkirakan Moskow bisa kehilangan sekitar US$7,4 miliar pendapatan bulanan.

“Jika India saja memutus impor minyak mentah Rusia, Kremlin dapat kehilangan sekitar US$1,6 miliar dalam pendapatan pajak tiap bulan,” ujar Wickenden.

6. Utusan Ekonomi Putin Salahkan AS atas Memburuknya Hubungan

Utusan ekonomi utama Presiden Rusia Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, menuding ada “upaya besar-besaran” untuk menggagalkan dialog antara AS dan Rusia.

Pernyataan itu disampaikan setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru dan Presiden Donald Trump membatalkan rencana pertemuan dengan Putin di Budapest.

Baca juga: Trump Bertolak dari Malaysia Menuju Jepang, Siap Bertemu PM Sanae Takaichi dan Kaisar Naruhito

Trump sebelumnya menilai percakapan terakhirnya dengan Putin berjalan baik dan sempat menyebut rencana pertemuan itu positif.

Namun beberapa hari kemudian, ia membatalkan pertemuan tersebut karena kecewa Putin tidak menunjukkan niat untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Trump menyebut pertemuan itu akan menjadi “buang-buang waktu.”

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved