Konflik Palestina Vs Israel
Fatah Bantah Klaim Israel, Tak Setuju soal Komite Palestina di Gaza
Fatah membantah klaim Israel yang sebut Otoritas Palestina setuju dengan Komite Palestina untuk sementara memimpin Jalur Gaza.
Pencarian dilakukan di lokasi jenazah tawanan Israel, Hadar Goldin.
Sementara itu, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya mengatakan pada Minggu, bahwa Hamas hanya akan melucuti senjatanya jika pendudukan Israel atas Palestina berakhir.
Ia menegaskan pembahasan mengenai senjata itu masih dalam pembahasan dengan faksi-faksi Palestina dan para mediator.
Jumlah kematian warga Palestina mencapai 68.519 jiwa dan 170.382 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut data per 26 Oktober 2025 lapor WAFA.
Israel menyalahkan Hamas atas kematian dan kehancuran di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai balasan atas Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas dan faksi perlawanan lainnya pada 7 Oktober 2023.
Hamas dan faksi lainnya menangkap 250 orang setelah membobol pertahanan Israel di perbatasan selatan, sebagai perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina sejak tahun 1948.
Pada akhir September 2025, Presiden AS Trump mengusulkan proposal gencatan senjata untuk Israel dan Hamas yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar dengan partisipasi AS dan Turki di Sharm el‑Sheikh, Mesir pada 6-10 Oktober 2025.
Gencatan senjata tahap pertama berlaku mulai tanggal 10 Oktober lalu, kini para mediator berupaya menengahi diskusi tahap kedua.
Hamas telah mengembalikan 16 dari 28 jenazah tawanan Israel yang tewas di Jalur Gaza, namun Israel mengonfirmasi hanya 15 jenazah yang identitasnya dikonfirmasi sebagai milik tawanan.
Israel mendesak Hamas segera mengembalikan seluruh jenazah tersebut, sementara Hamas menegaskan pihaknya terus berusaha menggali reruntuhan untuk mengevakuasi mereka.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.