Profil dan Sosok
Profil Rob Jetten, Calon Kuat Perdana Menteri Belanda Pertama dari Kaum Gay
Rob Jetten berada di ambang catatan sejarah sebagai perdana menteri termuda di Belandasekaligus penyuka sesama jenis.
Ringkasan Berita:
- Rob Jetten dari Partai D66 menjadi kandidat kuat Perdana Menteri Belanda usai memenangkan pemilu Partai dengan raihan exit poll 27 kursi
- Bila terpilih, Rob Jetten akan menjadi Perdana Menteri Belanda pertama dari kaum LGBTQ
- Strategi kampanye Jetten berfokus pada isu-isu aktual seperti imigrasi dan krisis perumahan, yang berhasil membawa D66 dari posisi keenam pada 2023 menjadi pemenang dengan proyeksi 27 kursi.
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin partai sentris Belanda Democrats 66 (D66) Rob Jetten tengah menjadi sorotan karena sosoknya diprediksi akan menjadi orang nomor satu di negeri Kincir Angin tersebut, setelah partainya meraih hasil gemilang dalam pemilihan umum.
Menariknya lagi, politisi berusia 38 tahun ini juga berada di ambang catatan sejarah sebagai perdana menteri termuda sekaligus penyuka sesama jenis pertama dalam sejarah pemerintahan Belanda,
Euforia itu begitu terlihat pada Rabu malam waktu Belanda (29/10/2025) saat sorak-sorai berkumandang dari markas Partai D66 di Leiden.
Dikutip dari Reuters, perayaan di markas Partai D66 ini terjadi setelah hasil exit poll dari Ipsos I&O yang dirilis segera mengumumkan partai sentris-liberal ini memimpin dengan proyeksi 27 kursi di parlemen bawah (Tweede Kamer) yang beranggotakan 150 kursi
Raihan tersebut, menjadikan D66 memiliki dua kursi lebih banyak daripada Partai untuk Kebebasan (PVV) milik Geert Wilders yang berada di posisi kedua dengan 25 kursi.
Ini merupakan kebalikan dramatis dari pemilu 2023, di mana D66 hanya meraih 9 kursi dan berada di peringkat keenam.
Kemenangan ini tidak hanya menandai comeback spektakuler D66, tetapi juga membuka jalan bagi Rob Jetten, pemimpin berusia 38 tahun, untuk menjadi perdana menteri termuda sekaligus yang pertama secara terbuka gay dalam sejarah Belanda
Dengan pesan yang disempurnakan dan peningkatan anggaran iklan, Jetten melangkah keluar dari tema liberal sosial tradisional partainya, D66, seperti perubahan iklim dan pendidikan.
Pada pemilu kali ini, Jetten justru fokus untuk menyelami isu-isu kontroversial seperti imigrasi dan krisis perumahan yang membuat ia sukses.
Dalam prosesnya, ia kemudian berhasil menarik sejumlah pemilih yang sebelumnya condong ke partai sayap kanan.
Jetten, yang berbicara bahasa Belanda dengan aksen selatan yang kental mencerminkan akar daerahnya, menonjol dengan pesan yang lebih mengedepankan rekonsiliasi, yakni para rival politik bekerja sama mengatasi isu-isu kontroversial.
Ia menekankan, pentingnya kerja sama antarpartai sekaligus mengkritik Geert Wilders karena sikap negatif dan penyebaran kepanikan yang dilakukannya.
Baca juga: Apa Itu Gelar Mugunghwa? Titel Prestisius untuk Trump dari Korea Selatan
Untuk memerangi imigrasi ilegal dan mencegah perjalanan berbahaya para migran, Jetten mengusulkan sejumlah metode.
Metode tersebut antara lain aturan agar permohonan suaka ke Belanda diajukan dari luar Uni Eropa yang disertai peningkatan anggaran untuk program integrasi.
Menurutnya, kebijakan pemerintah harus memastikan bahwa mereka yang benar-benar melarikan diri dari perang dan kekerasan diterima secara layak, belajar bahasa, serta dapat berpartisipasi dalam masyarakat.
 
							 
							 
							 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.