Jumat, 31 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata Israel-Hamas Hancur, Netanyahu Luncurkan Serangan Udara Besar-besaran ke Jalur Gaza

Israel kembali menggempur Gaza dan menewaskan puluhan warga sipil, di tengah gencatan senjata rapuh yang ditengahi AS.

Facebook PM Israel
BENJAMIN NETANYAHU - Foto ini diambil dari Facebook PM Israel pada Rabu (13/8/2025). Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara (tidak terlihat dalam foto), berpartisipasi dalam peresmian Museum Knesset di Froumine House di Yerusalem pada 12 Agustus 2025. Pemerintahan Perdana Menteri (PM), Benjamin Netanyahu memerintahkan militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza pada Rabu (29/10/2025). 

Dalam kesepakatan itu, Hamas menyerahkan 20 sandera hidup dan 15 jenazah, sementara Israel membuka sebagian akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Pasokan bantuan hanya mencapai puluhan truk per hari—jauh di bawah 600 truk yang dijanjikan.

Israel juga menolak masuknya tenda dan rumah mobil ke Gaza, membatasi bantuan bagi warga sipil.

Respons Dunia Internasional

Gulf News melaporkan, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan bahwa “gencatan senjata tidak dalam bahaya”, meski Israel kembali melanggar perjanjian tersebut.

Sementara itu, mediator dari Qatar menuduh Israel telah merusak implementasi kesepakatan dan memperumit penyerahan jenazah tawanan.

Deutsche Welle (DW) mencatat, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengebom kawasan Beit Lahiya di Gaza utara.

Tel Aviv berdalih aksi mereka untuk menargetkan “infrastruktur militan”.

Serangan itu menewaskan sedikitnya dua warga Palestina.

Baca juga: Trump Pasang Badan untuk Israel, Sebut Serangan ke Gaza Tak Ganggu Gencatan Senjata

Kondisi Warga Gaza

Warga sipil menjadi korban terbesar dalam konflik yang berkepanjangan ini.

Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, dan fasilitas kesehatan di Gaza lumpuh akibat serangan tanpa henti.

Pesawat tempur Israel masih melintas di langit Gaza pada Rabu malam, sementara warga diliputi ketakutan akan pecahnya perang penuh kembali.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, tidak ada tempat yang benar-benar aman di Gaza dan gencatan senjata kini berada di ujung tanduk.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 68.643 orang tewas dan lebih dari 170 ribu luka-luka sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved